Anggap Demokrasi di Balikpapan Tidak Sehat, Ketua Gepak Kuning Kampanyekan Kotak Kosong
Balikpapan, Metrokaltim.com – Organisasi Masyarakat (Ormas) kedaerahan Gerakan Putera Asli Kalimantan (Gepak Kuning) menyoroti terkait konstelasi perpolitik di Kota Balikpapan menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2020 mendatang.
Bagaimana tidak, saat ini diketahui hanya satu pasangan calon saja yang mendapatkan dukungan dari sejumlah partai politik. Bahkan ada yang menyebut pasangan calon tersebut memborong semua partai politik yang memiliki kursi. Sehingga pasangan calon lain tidak mendapat cukup kursi untuk bisa bertarung dalam pilkada mendatang.
Melihat itu, Ketua Gepak Kuning Kaltim Suriansyah mengharapkan terselenggaranya pesta demokrasi yang sehat dan bermartabat, sekaligus sebagai pembelajaran politik kepada masyarakat luas, agar makin dewasa dalam kehidupan berdemokrasi.
“Gepak Kuning tidak mendukung pilkada, apabila partai-partai politik yang ada di Kota Balikpapan hanya mengusung satu pasangan saja. Yang patut diduga adanya money politic dan pengaturan partai-partai yang mengusung satu pasangan calon wali kota-wakil wali kota, itu demokrasi yang tidak sehat,” ungkap Prof sapaan akrab Suriansyah, Minggu (30/8).
Jika seperti itu lanjutya, berarti kehidupan demokrasi di Kota Balikpapan mati. “Karena adanya dugaan money politic menjelang pilkada tahun 2020. Gepak Kuning akan membuat spanduk yang banyak dan berita media massa dan di media sosial,” ujarnya.
“Sekarang ini tidak ada calon pemimpin yang benar-benar berasal dari keinginan rakyat, tapi merupakan dari keinginan segelintir orang saja. Terutama dari tindakan memborong partai yang merupakan tindakan anti demokrasi. Maka dari itu saya sebagai motor atau penggerak kotak kosong, akan buat masyarakat pilih kotak kosong karena demokrasi di Kota Balikpapan sudah tidak sehat, #SayaPilihKotakKosong,” tegasnya.
(riyan)
288