Aura Presiden RI Pertama Hadir di DPRD Kutim Pada Prosesi Pelantikan Unsur Pimpinan Dewan

Sangatta, Metrokaltim.com – Aura Presiden RI pertama mendiang almarhum Ir Soekarno serasa hadir dalam pelaksanaan rapat Pleno ke II dan ke III, dalam penetapan dan pelantikan Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), beserta wakilnya pada Kamis (10/10).

Pasalnya Ketua DPRD Kutim, Hj Encek UR Firgasih SH.MAP turut mengundang dan menghadirkan, sang labuhan tambatan hati yang tak lain istri ke – 9 presiden sekaligus sang proklamator, Heldy Djafar.

Wanita kelahiran Tenggarong 11 Juni 1947 putri dari pasangan H Djafar dan Hj Hamiah, ini diperistri Presiden Soekarno pada tahun 1966. Perjumpaannya dengan sang putra fajar kharismatik bermula di saat presiden pertama Indonesia itu melakukan lawatan kunjungan ke tanah Kalimantan (Borneo).

Sementara dalam keluarga besar Cempaka, jalan Awang Long Samarinda yang tak lain keluarga dari Bunda Encek Firgasih, sosok wanita tanah Kutai Uwa Heldi dekat dan penuh kekeluargaan erat dengan Bunda Firgasih dan masih ada silsilah serumpun (keluarga).

BHAKTIKU : Tetap mengenang perjalan kemerdekaan negeri dengan segenap bangsanya.Tampak wartawan MetroKaltim.com menuntun istri ke – 9 mendiang Almarhum Presiden Pertama RI Ir Soekarno, Uwa Heldi saat menghadiri rapat paripurna I dan II dalam penetapan dan pelantikan unsur pimpinan DPRD Kutim.

Kehadiran Uwa Heldi di Sangatta Kutim, bukan kali pertama seperti pada momen peringatan HUT Kutim lalu, Uwa Heldi tampak hadir mengikuti upacara di halaman Kantor Bupati Kutai Timur kala itu.

Selama jalannya tahapan demi tahapan, tampak Uwa Heldi khitmad mengikuti gelaran pelantikan unsur pimpinan DPRD Kutim di gedung sekretariat DPRD Kabupaten Kutim.

Awak media Metrokaltim.com berkesempatan mewawancarai istri Soekarno itu, Uwa Heldi terkait pelaksanaan agenda pelantikan ketua wakil ketua DPRD, tegap gempita wanita yang masih terlihat keindahan kecantikannya itu juga ibu bangsa, ibu NKRI, neneknya pertiwi tanah air langsung menjawab jalannya rapat paripurna di Kutim mencerminkan semangat demokrasi, ke negarawan penuh dengan protap protokoler tak kalah dengan rapat-rapat DPR di tingkat RI.

Terlebih di saat para tamu undangan menyanyikan lagu Indonesia Raya penuh semangat nasionalisme, Uwa Heldi larut dan ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya.

KENANGAN: Salah satu buku kisah cinta Presiden RI pertama.

“Uwa akui aura kepemimpinan ibu Encek Firgasih memang berkharismatik dan ke ibu negarawan serta tegas,” ungkap Uwa Heldi.

Lantas rindu tidak dengan kepemimpinan Soekarno. “Uwa sulit untuk melupakan bapak (Soekarno, Red) beliau itu presiden terbaik dan satu-satunya yang di miliki Indonesia sebagai putra tanah air. Tidak ada pemimpin dapat menyamai gaya kepemimpinan bapak. Selain itu bapak ganteng, berwibawa sulit untuk melupakan berbagai kisah perjalanan akan cinta Uwa yang kuat kepada bapak hingga saat ini, pun Soekarno dalam sanubari tak kan mungkin tergantikan mengiringi langkah kaki Uwa kemanapun pergi,” curahannya hati mantan istri ke-9 Soekarno itu.

Sampai-sampai perjalanan bahtera kasih sayangnya tertuang dalam sebuah karya (penulisan) yang ditulis oleh Uwa Heldi
Tanpa pelaku sejarah pahlawan dari kalangan Kartini. “Habis gelap dan terbitlah terang” Kartini serta jangan pernah lupa akan perjalanan sejarah “Jas Merah” tak akan ada kemerdekaan Indonesia tak akan ada istana presiden, kantor gubenur, wali kota, DPRD tetap hormati jasa-jasa para pahlawan untuk senantiasa dikenang dari mereka pulalah cikal bakal Negara Republik Indonesia terbentuk.

(aji/riyan)

195

Leave a Reply

Your email address will not be published.