BBM di Kutim Langka, Plt Bupati dan Kapolres Gelar Pertemuan, Ini Hasilnya

Sangatta, Metrokaltim.com – Menindak lanjuti keluhan masyakarakat di Kabupaten Kutai Timur (Kutin) yang kian viral melalui informasi media sosial belakangan ini terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), tidak lantas membuat Plt Bupati Kutai Timur H Kasmidi Bulang, ST. MM dengan melibatkan peran aktif unsur muspika TNI-Polri seperti Dandim 0909 Sangatta Letkol (CZI) Pabate, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Obsen Alibos Naibaho, Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan, Kepala Pengadilan Negeri Sangatta Rahmat Sanjaya menutup mata.

Bahkan permasalahan kelangkaan BBM turut ditindaklanjuti serius, dengan menggelar pertemuan di ruang rapat utama Mako Polres Kutim Jalan Bukit Pelangi-Sangatta, Jumaat (1/11).

Yang mana audiensi melalui pertemuan yang berlangsung itu dibuka langsung oleh Plt Bupati Kasmidi Bulang bersama Kapolres Kutim Teddy Ristiawan dengan mengundang pihak Pertamina, owner atau pemilik SPBU, kepala transportasi organda, tokoh masyarakat serta rekan-rekan media.

Untuk itu dalam kesempatan tersebut Kasmidi Bulang tanpa membuang waktu langsung menanyakan penyebab kelangkaan BBM tersebut.

“Karena dengan langkanya BBM sangat mematikan geliat roda perekonomian masyarakat, coba saya minta Pertamina mengapa bisa menjadi demikian?. Hal ini harus di berikan penjelasan, agar tidak berdampak pada keresahan masyarakat meluas, belum lagi bahasa diluar sana terkadang disalah artikan,” ungkap Kasmidi Bulang.

Ditanya demikian perwakilan Pertamina mengakui permasalahan kelangkaan BBM, hendaknya konsumen dalam hal ini masyarakat tidak perlu memanfaatkan isu tersebut menjadikan momok kekhawatiran yang berlebihan.

“Walau demikan hal ini kami akui adanya keterlambatan dalam pengiriman, pendiatribusian melalui armada operasional angkutan air yang sempat bersandar. Namun kami pastikan stok BBM masih dikatakan aman,” ucap salah satu perwakilan Pertamina.

Sementara Kapolres Teddy menegaskan apakah kelangkaan tersebut dikarenakan keterlambatan transaksi pembayaran dari pihak SPBU kepada pihak Pertamina, atau adanya ulah pengetap tanyanya.

Rapat yang digelar membahas kelangkaan BBM di Kabupaten Kutim.

“Jadi pada kesempatan ini saya meminta kepada Pertamina dan pihak SPBU dapat berkoordinasi dan koorperatif dengan baik dalam mengatasi bersama isitlah kelangkaan BBM ini,” timpal Teddy.

Akibat keterlambatan pendistribusian BBM menyebabkan pasokan BBM dari SPBU kepada masyarakat menjadi terhambat. Baik pada pom pengisian BBM SPBU di kawasan Samarinda, Kutai Barat (Mahakam Hulu), Bontang dan Kutim.

Menyikapi perihal tersebut Plt Bupati Kasmidi meminta kepada Pertamina hendaknya dapat meningkatkan jumlah sarana angkut BBM (armada red) untuk melakukan pengisiannya di SPBU.

Namun ada juga perwakilan SPBU yang mengungkapkan kondisi antrian kian diperparah dengan ulah para pengetap sekaligus pengepul eceran.

“Saya meminta kepada petugas kepolisian dalam hal ini, dapat membantu pihak SPBU dalam menurunkan personil di beberapa SPBU, untuk menertibkan ulah pengecer BBM nakal yang berulang kali mengisi BBM di SPBU. Karena kami sulit mendeteksinya mana yang konsumen umum maupun penjual bensin eceran,” ulas beberapa pemilik SPBU yang hadir dalam pertemuan di ruang rapat Polres Kutim.

Menanggapi usulan perwakilan SPBU terkait pengamanan kepolisian yang disiagakan pada masing-masing SPBU, langsung ditegaskan Kapolres Teddy Ristiawan terkait usulan backup personil kepolisian pada setiap SPBU.

“Namun saya meminta kepada pihak SPBU dapat bekerja sama dengan baik, tentunya usulan backup personil untuk pengamanan SPBU saya backup. Tapi dengan catatan kita sama-sama mendeteksi baik operator pengisian di SPBU juga jeli, mencermati mana yang berkali-kali keluar masuk SPBU untuk melakulan pengisian demi diperjual belikan secara ilegal. Jika nantinya terdapat suatu temuan baik ada permainan antara operator SPBU maupun pengetap bensin eceran, maka akan masuk dalam penanganan ranah penindakan secara proses hukum perundang-undangan yang berlaku. Sangat mudah kok memonitor mana konsumen biasa dan yang mengetap,” ungkap Kapolres Teddy Ristiawan.

Mengantisipasi dugaan oknum operator nakal SPBU dan oknum penjual besin eceran yang kian memperparah antrian BBM di SPBU Kutim tersebut. Pihak pemerintah bersama petugas gabungan (TNI-Polri) akan segera berkoordinasi dan membentuk tim terpadu dalam melakukan inspeksi mendadak dengan waktu yang tidak ditentukan, dan secara acak dalam menindak secara tegas apabila ada “main mata” antara operator SPBU maupun pengetap bensin eceran.

Dipenghujung pertemuan tersebut opsi yang dihasilkan penambahan armada pengiriman, penambahan kuota pemesanan distribusi BBM dari pihak SPBU kepada Pertamina, serta mengantisipasi ulah oknum nakal operator pengisian SPBU dengan penjual BBM eceran.

Pihak Pertamina menambahkan dan menjamin kelangkaan BBM dapat cepat teratasi, hal ini langsung disampaikan oleh utusan perwakilan dari Pertamian terhitung Jumaat ini saja dikatakan untuk wilayah SPBU di Samarinda sudah mengalami kelancaran.

(aji/riyan)

159

Leave a Reply

Your email address will not be published.