Bento dan Iskandar Pulang Kampung
Penajam Paser Utara, Metrokaltim.com – Setelah berada sejak lama di Sulawesi Utara, Orangutan Bento dan Iskandar akhirnya pulang ke habibat aslinya di Kalimantan. Kedua orangutan ini sempat akan di selundupkan ke Philipina.
Orangutan berjenis kelamin jantan yang pertama di selamatkan adalah bento, dimana saat itu usia bento berumur 5 tahun, dan dipelihara secara ilegal di sebuah rumah di Manado. Sementara penyelamatan Iskandar berlangsung pada 30 Oktober 2004, dimana usia Iskandar saat itu masih 1-2 tahun.
Kepala BKSDA Sulawesi Utara, Noel Layuk Allo mengatakan, orangutan Iskandar merupakan bayi orangutan yang pertama di selamatkan, dimana bayi orangutan ini akan di selundupkan ke Philipina.
“Ini bayi orangutan yang di selamatkan dari upaya penyelundupan yang di lakukan eh seseorang ke Philipina,” jelasnya.
Sejak itu, kedua orangutan yang berhasil di sita di lakukan rehabilitasi di PPS Tasikoki hingga besar dan di bawa ke Kalimantan.
“Translokasi kami lakukan yang kedua, dengan memberangkatkan dua orangutan dari PPS Tasikoki menuju Kalimatan pada tanggal 28 September 2019 dan tiba di Kalimantan melalui Pelabuhan Kariangau pada tanggal 3 Oktober 2019.
“Perjalanan cukup panjang dan jauh, dan ini yang membuat orangutan stres, namun saat perjalanan sudah di dampingi boleh tim dokter hewan,” bebernya.
Saat ini kedua orangutan di tempatkan di konservasi Yayasan ARSARI Djojohadikusumo(YAD) sebelum dilepasliarkan nantinya di pulau yang sudah di siapkan Agara bisa kembali ke habitatnya.
Adik kandung Prabowo Subianto, Hasyim mengatakan, dengan di bangunnya PRO – ARSARI ini untuk menjawab kebutuhan suaka bagi orangutan yang sudah tua dan bertahun tahun berada di dalam kandang yang di pelihara oleh orang secara tidak legal.
“Kita akan tempatkan di sebuah pulau kecil yang ada di kabupaten Penajam Paser Utara yang akan di kelola oleh YAD bersama BKSDA Kaltim,” jelas Hasyim saat berada di PT ICTI, Jumat (04/10) siang.
Hasyim menambahkan, Kawasan konservasi ini memang berada dekat dengan kawasan ibukota negara yang baru, namun tidak menggangu kawasan yang akan di jadikan ibukota negara, lantaran jaraknya masih ada sekitar 500 meter dari lokasi IKN, pungkas Hasyim.
(Idris)
176