Bocah 6 Tahun Tak Bisa Tidur Pasca Percobaan Penculikan, Kapolsek Balikpapan Timur Sebut Hoaks

Balikpapan, Metrokaltim.com – Sorang bocah berusia 6 tahun, Muhammad Rasid alias Lagua, mengaku dirinya menjadi korban percobaan penculikan. Namun pihak kepolisian membantah kabar tersebut. Naluri seorang ibu pun bekerja.
Ditemui dikediamannya, Lagua bercerita, persitiwa penculikan ini terjadi pada Selasa (10/12) malam. Sebelumnya, ia tengah mengaji di Langgar Zawiah Sayyidina Ustaman Ibnu Affan di RT 17, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur.
Selesai mengaji, Lagua hendak pulang ke rumahnya di RT 14, Manggar, menggunakan sepeda. Tiba-tiba, dari belakang muncul seorang pria menggunakan sepeda motor dan berhenti tepat di depan sepedanya.
Pria yang mengenakan celana merah dan masker (penutup mulut) itu langsung mengangkat tubuh Lagua ke atas motor. Bocah yang bersekolah itupun beteriak sekencang-kencangnya. Mendengar teriakan itu si pria tadi langsung menurunkan kembali Lagu dari motornya.
“Mungkin ada orang lihat kek atau apa kek, langsung dia kabur,” kenang Lagua meningat kembali peristiwa yang nyaris membahayakan dirinya kepada media ini, Kamis (12/12) siang.
Lolos dari aksi penculikan, Lagua langsung pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, dia berteriak histeris memanggil neneknya. Badannya bergetar hebat. Sekujur tubuhnya penuh dengan keringat dingin.
“Pas pulang itu sepedanya dilempar. Dia lari langsung masuk warung, dia bilang ‘aku mau diangkat orang’,” cerita Ibunda Lagua, Rasna (35), melanjutkan cerita.
Akibat peristiwa ini, sebut Rasna, anak pertamanya dari tiga besaudara itu diduga menderita gangguan psikis. Sebab, pasca percobaan penculikan, tingkah laku Lagua disebut berubah. Dia terliha lebih takut dari biasanya, terutama kepada orang-orang yang baru dilihatnya.
“Sampai sekarang, dua malam ini, dia enggak bisa tidur. Tadi pergi ngeles, ada laki-laki dua orang gede. Dia bilang ‘Mak, ada orang itu nah, Mak, laki-laki’. Enggak apa, ini ada Mama. Lain itu. Masih takut sekali dia,” sebutnya.
Sayangnya, banyak pihak yang meragukan kabar percobaan penculikan ini. Hal ini pun membuat Rasna geram. Sebagai ibunya Lagua, dia meyakini, semua cerita tentang penculikan anaknya itu bukan cerita palsu.
“Mandi keringat, terus air mata (menangis, Red). Nah, mereka menyaksikan enggak anak saya kayak gitu? Engga ada kan. Saya yakin 100 persen (kabar penculikan, Red), karena itu anak saya,” katanya.
Salah satu yang meragukan kabar ini, beber Rasna, adalah pihak kepolisian. Polisi menduga kabar tersebut adalah kabar bohong. Sebab, berdasarkan penyelidikan yang dilakukan kepolisian di lokasi kejadian, tak ada saksi-saksi maupun bukti-bukti yang mengarah adanya dugaan percobaan penculikan ditemukan.
“Saya bilang begini sama polisi, kalau banyak saksi bukan penculikan, tapi demo. Masak mau ramai-ramai untuk penculikan,” geram Rasna.
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kapolsek Balikpapan Timur, Kompol FX Hartanta membenarkan, pihaknya menduga kabar mengenai perobaan penculikan yang menimpa warga RT 14, Manggar, ini adalah kabar bohong.
“Hoaks itu, Mas,” katanya saat ditanya Metro Kaltim mengenai perkembangan kasus percobaan penculikan di wilayahnya, Kamis (12/12) siang.
Namun dia tak menjelaskan rinci, apa dasar kepolisian menyebutkan bahwa kabar tersebut adalah kabar bohong. Pun ketika ditanya apakah akan ada yang dijadikan tersangka karena telah menyebarkan kabar hoaks, Hartanta tak menjawabnya. Dia malah menyuruh awak media ini untuk menanyakan langsung ke keluarga Lagua dan Ketua RT tempat kejadian.
(sur/riyan)
