Cerita Pria di Sepinggan Sebelum Gantung Diri, Bilang ke Putrinya: Ayah Lihat Kamu dari Surga
Balikpapan, Metrokaltim.com – Anak pertama Guntur Riduan (31), inisial PJ (10), sempat mencegah ayahnya itu bunuh diri. Namun usahanya sia-sia. Sebab, niat Guntur untuk menghabisi nyawanya sendiri sudah tekad.
Untuk diketahui, Guntur bunuh diri dengan cara mengantungkan lehernya dengan tali nilon di plafon rumahnya, kawasan Jalan Mentarang, Kelurahan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan, pada Senin (27/1) kemarin. Hal ini sempat membuat warga di sana heboh.
Ditemui di rumahnya, PJ menceritakan komunukasi terakhirnya dengan sang ayahnya sebelum gantung diri. Pada Senin itu, sekira pukul 14.30 Wita, PJ selesai bersekolah. Ia bergegas pulang ke rumahnya di daerah Sepinggan Baru.
Di rumahnya, dia menemui Guntur. PJ sempat menyapa ayahnya itu. Namun bapak dua anak itu menolak, ia seperti mematung. “Pas aku pulang sekolah ayahku tuh diam-diam aja. Tumben gak mau ngomong,” cerita PJ kepada awak media, Selasa (28/1).
Setelah mengabaikan komunikasi anak sulungnya itu Guntur lantas mengambil seutas tali. Sontak saja, melihat ayahnya mengambil tali membuat PJ ketakutan. Dia lantas merampas tali yang sudah digenggaman Guntur.
Namun GR tetap menginginkan tali. Pria yang tak memiliki pekerjaan tetap itu mencari tali lain dan mendapatkannya. Tali itu kemudian diikatkan di plafon bagian dapur rumahnya. “Gak tahu ayah dapat tali di mana lagi. Habis itu ayah ikat-ikat pakai tangga di situ,” urai PJ.
PJ lantas mempertanyakan alasan ayahnya mengikat tali di plafon. Awalnya, Guntur menjawab ketus. Dia mengaku hanya memasang tali. Namun, setelah didesak PJ, Guntur mengaku akan menghabsi nayawanya sendiri.
“Kubilang, ‘Yah, ngapain?’. Baru ayah bilang ‘enggak apa, ayah cuma mau ikat tali di sini saja’. Habis itu kubilang ‘ayah buat apa begitu?’, terus dibilang ‘ayah mau gantung diri’,” tutur PJ menirukan kembali ucapan ayahnya.
Mendengar kesaksian ayahnya akan bunuh diri membuat ketakutan PJ semakin menjadi-jadi. Siswi kelas 5 SD itu kemudian mengajak Guntur bernegosiasi, mencoba untuk membatalkan niat buruk ayahnya.
“Kubilang ‘loh ayah gak ingat kah sama aku, sama adik, sama bunda?’,” desak PJ kepada Guntur. Namun Guntur tetap tak menghiraukan hal tersebut. “Kan ayah paling lihatnya dari surga.”
Merasa gagal membatalkan niat ayahnya untuk bunuh diri membuat PJ menangis sejadi-jadinya. Dengan mata berkaca-kaca, gadis berusia 10 tahun itu buru-buru memangil tetangganya. Tak berselang lama, PJ kembali kerumahnya bersama seorang pria kuli bangunan.
Namun alangkah terkejutnya PJ setibanya di rumah. Ia menyaksikan Guntur tergantung kaku di langit dapur rumahnya. “Bilang tukangnya sudah gak ada nyawanya (GR meninggal dunia),” tutur PJ dengan tegar.
Oleh kuli bangunan, tali nilon yang mengikat leher Guntur dipotong. Jasadnya kemudian diturunkan ke lantai dasar rumah. Bersama-sama pihak berwajib, Guntur dievakuasi ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo untuk diautopsi.
Pada malam harinya, pihak keluarga korban langsung menggelar tahlilan. Pada Selasa siang, jenazah Guntur dikembumukan setelah istri dan anak keduanya datang dari Manado. PJ pun mengaku tak tahu apa alasan ayahnya menghabisi hidupnya secara tergais.
Hal yang sama juga disampaikan Kapolsek Balikpapan Selatan, Kompol Harun. Kata dia, hingga saat ini penyebab kematian GR masih misteri. Namun, dipastikannya, Guntur bukan korban kriminalitas. “Belum diketahui penyebabnya, saat ini masih dalam lidik kepolisian. Tapi ini murni gantung diri,” katanya.
(sur/riyan)
151