Dampak Kabut Asap, Kepulangan Wabub Kutim Tertunda

Makassar, Metrokaltim.com – Dampak kabut asap turut di rasakan Wakil Bupati Kutai Timur H Kasmidi Bulang ST.MM bersama istri Kabid Promosi dan Industri Dinas Pariwisata Kutim Bunda Tirah Satriani SE.MM yang juga terjebak pada bias kondisi kabut asap. Akibat intensitas kabut asap menebal baik di Kaltim, menyebabkan wabup dan istri tertahan di Kota Makassar.
“Seharusnya jadwal keberangkatan kami dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar menuju rute bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda batal berangkat,” jelas Wabup Kasmidi
Keberadaan petinggi nomor dua Kutim ini di Makassar usai mengahdiri perhelatan Festival Keraton Nusantara di tanah Luwu Kota Palopo.Awalnya wabup dijadwalkan ke bandara Samarinda pada Minggu (15/9/2019) tertunda di jadwalkan ulang hingga Senin (16/9/2019).
“Tiba waktu yang telah ditentukan akan keberangkatan kami ke Samarinda Seninnya lagi-lagi penerbangan kami tertunda (delay),” terang Kasmidi.
Kasmidi menyadari situasi kabut asap terbilang merata hampir di sebagian besar daerah di Indonesia. “ Berdasarkan hasil survei BMKG yang terparah kabut asapnya di wilayah Riau, daerah tersebut terbilang parah kabut asapnya ketimbang Kalimantan,”ungkapnya.

Kasmidi beranggapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan perlu penaganan secara bersama-sama, terlebih bagi masyarakat Kaltim dan Kutim jadikanlah wilayah daerah dimana berdomisili sebagai hunian sendiri “rumah kita” dengan demikian benar-benar merasa memiliki baik dalam menjaga, memelihara dan melestarikan alam di sekitarnya.
Bahkan pasca arahan Karhutla yang diintruksikan oleh Presiden RI Joko Widodo dari balik Istana Negara Kepresidenan RI, sudah sedari awal dalam hal ini Pemkab Kutim melakukan berbagai tahapan dini dilakukan dengan berbagai pihak dalam penanganan karhutla. “Sebelumnya saya mewakili Pemkab Kutim bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim menggelar rapat koordinasi peningkatan kesiapsiagaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kutai Timur yang dilangsungkan di ruang Meranti Kantor Pemkab Kutim,” jelas Kasmidi.
Kasmidi membenarkan dalam pertemuan tersebut dari catatan BMKG bersama BPBD Kaltim, Kabupaten Kutim – Kaltim yang Kasmidi pimpin bersama Bupati-nya H Ir Ismunandar MT terbilang kawasan rawan akan musibah karhutla.
“Sehingga perlu peningkatan kepedulian dan kesadaran bersama agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Tentunya dalam mewujudkan bentuk mengantisipasi karhutla tersebut di butuhkan kerja sama untuk merealisasikan hasil rumusan rakor yang melibatkan berbagai elemen organisasi lingkungan, kehutanan dan rescue Karhutla dari lingkungan perusahaan serta para Camat se Kutim,” tutur Kasmidi.
Sejauh ini dalam meneruskan amanat Presiden Jokowi larangan pembakaran hutan dan lahan dalam perluasannya telah intens di lakukan Kasmidi bersama jajaran terkait di lintas Pemkab Kutim. “Bahkan kami selaku pemerintah sudah melarang keras aksi pembakaran karhutla,”ulasnya.
Selain itu Wabup yang terbilang komunikatif dan bermasyarakat itu mengintruksikan kepada stake holder dalam hal ini perusahaan yang termasuk pengelola kawasan wajib membentuk organisasi pengendalian Karhutla, dan harus mengikutsertakan organisasi pengendalian Karhutla tersebut, dalam pelatihan yang akan dilaksanakan BPBD. “Kami berharap, semua usaha wajib turut serta menangani Karhutla di wilayah kerja dan sekitarnya.Selain perlu dilakukan sinkronisasi protap di lapangan dan format laporan dari Karhutla,” Kasmidi mengakhiri.
