Dari Giat Anjangsana Metro Kaltim ke Departemen S11 PT KPC, Bahas Seputar CSR dan Kemitraan Pemkab Kutim

[pl_row] [pl_col col=12] [pl_text]

Sangatta, Metrokaltim.com – Hadirnya awak media Metro Kaltim ke kantor S11 (external) PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bertujuan untuk memberikan keterbukaan publik informasi kepada masyarakat. Interaksi sosial kemasyarakatan melalui program Coorporate Social Responsibility (CSR) perusahaan pertambangan batu bara ternama di tanah air khususnya Kaltim.
Kantor S11 External PT KPC Kutim ini sendiri berada di Jalan Anyelir (Swarga Bara) Townhall.

Dari penjelasan Manager External Relations PT KPC, Yordhen Ampung mengatakan, departemen S11 yang dipimpinnya tersebut merupakan fasilitator atau penjembatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sumbangsih yang diberikan oleh PT KPC di Kutim pada khususnya sangat dirasakan masyarakat, melalui beragam sektor penyaluran CSR-nya.

“Kami juga selalu menciptakan hubungan yang harmonis dan bersinergi dengan Pemerintahan di Kabupaten Kutai Timur selama ini, tentunya di bawah masa kepemimpinan Bupati H Ir Ismunandar, MT bersama Wakil Bupati H Kasmidi Bulang ST.MM,” ucap Yordhen.

Pada perhelatan HUT Kutim ke 20 tahun lalu, PT KPC selaku stakeholder turut mensponsori momen pameran Expo. Selama dibukanya ajang pameran tersebut baik departemen S11 mewakili bendera perusahaan PT KPC berpartisipasi dalam membuka stand pameran.

Saat dibukanya stand KPC kala itu perhatian pengunjung sebagian besar tertuju di stand KPC dikarenakan kerativitas, inovasi dan beragam terobosan informasi seputar program CSR perusahaan.

Manager External Relations PT KPC, Yordhen Ampung.

Selain itu kian menariknya lagi, para karyawan perusahaan KPC, piawai memainkan alat musik suku dayak khas tanah Borneo. Terkait dengan keterampilan para karyawan bermain alat musik sampeq, Manager External Relations mengungkapkan melalui media alat musik sampeq merupakan wujud kepedulian akan nilai cagar seni dan budaya.

“Mungkin bagi sebagian masyarakat khususnya masyarakat pendatang, turis lokal maupun manca negara ada belum tau apa itu alat musik sampeq, dan bagaimana tekhnik memainkannya. Mereka saat itu dapat bersama-sama karyawan kami untuk memainkan alat musik yang memiliki nilai sejarah dan melegenda di Kaltim pada umumnya,” jelas Yordhen.

Mengusir rasa penasaran, wartawan Metro Kaltim mencoba mewawancarai Yordhen akan bakat para karyawan KPC yang mahir menggunakan alat musik sampeq. Apakah perlu berlatih ekstra sebelum ditampilkan pada stand pamerannya. Menanggapi pertanyaan media tersebut di ruang kerjanya Yordhen mengatakan para karyawannya rutin ditempa latihan.

“Karyawan kami rutin latihan bermaian alat musik sampeq,” jawabnya.

Sementara itu ditanya soal realisasi apa saja yang telah tersalurkan ke masyarakat melalui program CSR PT KPC, dia menyebut sudah banyak program yang jalan melalui CSR perusahaannya.

“Banyak sekali CSR yang perusahaan kami akomodir, sebenarnya kami memiliki tujuh bidang program CSR secara garis besarnya program agrobisnis, pendidikan, pelatihan, kesehatan, sanitasi, infrasturktur publik, peningkatan UKM, peningkatan kapasitas institusi lokal, pelestarian alam dan budaya yang mana kesemua sudah direalisasikan secara berkelanjutan,” imbuh Yordhen dipenutup sesi wawancara.

(aji/riyan)

[/pl_text] [/pl_col] [/pl_row] 113

Leave a Reply

Your email address will not be published.