Detasemen Remaong Kutai Isi Stand Pameran Expo dengan Koleksi Benda Pusaka
Sangatta, Metrokaltim.com – Panglima Detasemen Remaong Kutai bergelar Panglima Remaong Singa Raja, Alit Supriono, turut ambil bagian untuk meramaikan stand pameran Pekan Raya Expo Kutim 2019, dalam rangka HUT Kutim ke – 20 tahun.
Di areal pelataran samping gedung Graha Expo kawasan Bukit Pelangi Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) turut memamerkan benda-benda pusaka seperi pisau panglima perang, keris, tombak, mandau dan lainnya
Stand Expo Remaong Kutai mengandung konsep makna pondok alam yang berpondasikan tiang ayu. Yang mana kepada awak media Metrokaltim.com Panglima Remaong Singa Raja, Alit Supriono memaparkan yang dimaksud dengan tiang ayu merupakan batang pohon ulin yang dibalut dengan kayu beringin.
“Mungkin banyak sebagian besar batang ulin terbalut batang pohon beringin, banyak yang memastikan mengalahkan batang ulin menjadi mati, namun tidak demikian bahkan sebaliknya batang pohon beringin malah yang mati. Nah kemudian di tengah kita tarik dan menjadikan kayu ulin yang memiliki kualitas tinggi (terbaik, Red),” beber Alit.
Dia mengungkapkan, pada stand pameran Remaong Kutai ikut dipamerkan puluhan benda pusaka dari puluhan benda pusaka, terdapat mandau yang usianya terbilang tua dan satu-satunya dari Kutai Sangatta ini.
“Penemuan mandau tua itu terselip dari kerangka leluhur. Mandau ini memiliki keunikan terdapat titik emasnya yang mampu meleburkan aura negatif (ilmu hitam Red) seperti ilmu kebal misalnya,” ulas panglima tertinggi Remaong Kutai.
Dia menambahkan pada standnya yang mengundang perhatian pengunjung yaitu berbagai koleksi pusaka seperti berbagai senjata tajam warisan leluhur, sesepuh.
“Yang mana benda-benda pusaka ada yang di bawa dari kerajaan Majapahit, pada kala itu hal ini dikarenakan kerajaan kutai memiliki kedekatan yang kian erat pada masa kejayaan,.tahta raja-raja bahari di bumi etam ini,” beber Alit.
Alit menuturkan pada standnya juga terdapat hiburan angklung dari Viking yang tergabung pada aliansi Kutai Bersatu. “Sebenanrya kali ini kami ingin memperkenalkan nilai-nilai pelestarian budaya sebagai warisan anak bangsa,” terangnya.
Panglima Remaong berbagi pengalaman saat ada pengunjung yang kesurupan ketika melihat sederet benda pusaka. “Memang sebagai benda-benda peninggalan ini ada isinya, makanya meja yang kami letakan deretan koleksi ini dipagari bambu. Karena untuk melihat koleksi ini harus benar-benar bersih terutama pikiran jangan kosong,” tutup Alit.
(aji/riyan)
176