Disiapkan 500 Alat Rapid Test, Hanya 110 Pedagang Pasar Sepinggan Ikuti Tes Massal
Balikpapan, Metrokaltim.com – Sebanyak 500 alat Rapid Test disiapkan oleh pemerintah Kota Balikpapan untuk memeriksa pedagang Pasar Sepinggan, Balikpapan Selatan pada Kamis (6/8) pagi.
Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti setelah ditemukannya dua pedagang pasar Sepinggan positif Covid-19. Ini juga bertujuan sebagai langkah treking dalam mencegah penyebaran covid-19.
Sedikitnya sekira 20 petugas pemeriksa diterjunkan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan untuk melakukan pemeriksaan terhadap ratusan pedagang. Sebagian pedagang terlihat lebih antusias dari beberapa test massal yang dilakukan pemerintah kota sebelumnya.
Slamet Riyadi (34) salah satunya. Pedagang ikan yang setiap harinya berjualan di pasar ini mengaku tak takut dengan pemeriksaan ini. Ia justru mendukung, pasalnya ia juga merasa khawatir atas informasi terkait rekan sesama pedagang yang ternyata dinyatakan positif Corona.
“Yang jelas dengan ini kita jadi tahu status kita dulu. Dan memang saya tidak jualan hari ini karena hujan,” ungkapnya.
Untuk itu Dia memilih untuk ikut Rapid test. Namun diakuinya tak sedikit juga pedagang yang memilih untuk libur berjualan karena takut.
“Kalau yang pada tutup itu memang katanya pada takut. Katanya Rapid test dicolok hidungnya atau apalah, makanya pada tutup,” ucapnya.
Senada dengan Slamet, seorang pedagang sayur yang berjualan di dalam pasar, Mamik (60) juga mengaku tak takut dalam mengikuti Rapid Test massal. Namun saat disinggung mengenai rekan pedagangnya yang positif ia justru mengaku belum mengetahui hal itu.
“Soal informasi ada yang positif saya malah gatau, baru denger ini. Tapi nanti suami dan anak nyusul bakal nyusul ikut periksa. Mereka masih jualan di dalam sekarang,” terangnya.
Meski begitu, hingga pukul 11.00 Wita baru sekira puluhan pedagang saja yang mendaftarkan diri untuk mengikuti Rapid Test. Justru kebanyakan pedagang banyak juga yang memilih menutup lapaknya dikarenakan takut. Mereka yang tutup kebanyakan yang berjualan di depan pasar.
Dari kegiatan rapid test massal ini, rupanya hanya 110 pedagang saja yang mengikuti. Padahal, 500 alat rapid test telah disiapkan pemerintah kota. Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty megatakan dari jumlah tersebut ternyata 9 hasil ditemukan reaktif.
“Tadi ada Rapid test di Sepinggan. Interpretasi hasil Rapid test kita tidak menggunakan istilah positif melainkan reaktif. Reaktif belum tentu positif,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan, pemerintah kota lebih memilih Rapid daripada Swab dikarenakan melihat respons pedagang sebelumnya.
Dari pengalaman beberapa pasar yang ada, kebanyakan pedagang takut dalam melakukan test usap pangkal hidung dan tenggorokan itu. “Tapi memang kalau dari awal kita sudah lakukan swab, tingkat partisipasinya kurang, maka kita coba seperti dulu lagi dari Rapid Test,” jelasnya.
Adapun langkah berikutnya apabila hasil dinyatakan reaktif, maka akan dilanjutkan pemeriksaan menggunakan alat uji lain. Jika dinyatakan reaktif lagi maka akan langsung dilakukan swab. “Rapid Test juga ini sekarang berbeda, hanya sekali saja jika reaktif nanti kita akan langsung ambil,” pungkasnya.
(riyan)
123