DRK Sambangi Kapolres dan Kabag Protokol Pemkab Kutim, Ini yang Dibahas

Sangatta, Metrokaltim.com – Keberadaan paguyuban Detasemen Remaong Kutai (DRK) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) turut bersinergi baik dengan unsur Pemerintahan di Kabupaten Kutim, legislatif hingga TNI-Polri.

Seperti halnya Selasa (1/10) siang Panglima Remaong Singa Raja, Alit Supriono, turut bermitra dengan jajaran kepolisian dari Polres Kutim, terutama dalam penanganan masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Anjangsana keluarga besar DRK Kutim yang dipimpin langsung oleh Panglima Remaong Singa Raja ke ruang kerja Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan disambut baik, terlebih visi misi DRK Kutim membantu penanggulangan Karhutla.

Alit sapaan akrab Panglima Remaong Singa Raja ini mengatakan kemitraan antara DRK bersama Polres Kutim dapat terbina dengan baik melalui jalinan silaturahmi.

“Sebagai bangsa yang bersuku-suku, beradat-istiadat dapat memupuk tali persaudaran saling bertoleransi, hormat-menghormati, menghargai satu sama lainnya yang terpenting menjadi nilai luhur marwah yang beradab di atas NKRI yang berbhineka Tunggal Ika,” jelasnya.

Keluarga Besar DRK Kutim saat menyambangi Kabag Protokol Pemkab Kutim.

Usai sowan ke Mako Polres Kutim, Alit bersama perwakilan pengurus DRK kembali menyambangi ruang Kabag Protokol Firman Wahyudi masih dalam momen bersilaturahmi.

“Kebetulan juga saudara kita ini yang tak lain dikenal dengan nama Firman Wahyudi alias Bobo di kepengurusan DRK merupakan dewan penasehat,” tambah Alit.

Pertemuan di ruang protokol Alit mengungkapkan, turut membahas agenda perayaan HUT Kutim ke-20 Tahun.

“Kebetulan nantinya pada perayaan hari jadi Kutim ini, DRK turut berpartisipasi dalam menyuguhkan pentas tradisional khas suku asli Kutai. Saya berharap nanti pada ultah Kutim tidak hanya DRK saja yang dilibatkan selaku paguyuban Kutai, tetapi ada paguyuban lainnya juga yang ikut memeriahkan,” ulasnya.

Panglima Remaong Singa Raja berharap nantinya rangkaian festival seni pada HUT Kutim, hendaknya paguyuban daerah lainnya paling tidak dapat mementaskan kesenian asli Kutai walaupun organisasi tersebut menaungi daerah luar selain Kutai Timur.

“Mengapa demikian karena kita sendiri mencari sumber penghidupan di tanah Kutim ini, setidaknya dapat juga mendalami berbagai kesenian, adat isitadat dan tradisi Kutai di tanah ini sebagai wujud memiliki nilai luhur di kabupaten yang kita cintai bersama,” harapan Alit kepada paguyuban daerah lain yang berada di Kutim.

(aji/riyan)

97

Leave a Reply

Your email address will not be published.