Dukungan Satgas Anti Mafia Bola Kaltim, Exco PSSI: Sudah 17 Wasit Dirumahkan

Balikpapan, Metrokaltim.com – Kehadiran Satgas Anti Mafia Bola Kaltim mendapat dukungan penuh dari hampir semua kalangan sepak bola. Sebab, jika terus dibiarkan, kejahatan mafia sepak bola bisa merusak masa depan persepakbolaan Indonesia.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yunus Nusi mengatakan, kehadiran Satgas Anti Mafia Bola Kaltim tentu akan membantu tugas PSSI dalam mengawasi pertandingan sepak bola. “Kami berterimakasih, karena sangat meringankan beban kami,” katanya kepada wartawan, Selasa (11/9) kemarin.

Yunus menjelaskan, salah satu permasalahan yang kerap terjadi dalam persepakbolaan Tanah Air adalah perwasitan. Tak sedikit wasit berlaku tak adil dalam memimpin sebuah pertandingan sepak bola. Hal inilah yang kemudian sering memicu terjadinya kerusahan, baik antara pemain, official maupun antar suporter sepak bola.

“Saat ini, sudah ada hampir 17 wasit yang kami rumahkan, karena mereka melakukan hal-hal yang tidak baik, macam-macam yang mereka lakukan,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asprof Kaltim itu.

Namun, dia melanjutkan, kecurangan yang dilakukan itu bukan semata keinginan wasit pribadi. Tak jarang ada pihak-pihak tertentu yang sengaja mengintervensi wasit, dengan harapan tim kesayangannya bisa menang dalam sebuah pertandingan.

Baca Juga: Babat Habis Kejahatan Sepak Bola, Polda Kaltim Bentuk Satgas Anti Mafia Bola

“Tekanan bisa datang dari mana saja. Bisa dari supporter, panpel (panitia penyelenggara), tuan rumah, pemain, pelatih juga ada,” bebernya.

Mendapat tekanan seperti inilah yang kerap membuat wasit di Indonesia tak beradaya. Sehingga para wasit terpaksa memimpin pertandingan dengan mengikuti kemauan pihak yang memberi intervensi.

“Hasil pemeriksaan kami ternyata lebih kepada beban psikologisnya wasit, sehingga mereka (wasit) grogi di lapangan,” urainya.

Oleh karena itu, dengan telah didirikannya Satgas Anti Mafia Bola Kaltim, diharapkannya bisa mengatasi masalah-masalah tersebut. Karena Yunus menyakini, jika tak ada lagi wasit yang diintervensi, maka cita-cita untuk menjadikan persepakbolaan Tanah Air lebih berprestasi bisa segera diwujudkan.

“Bila mereka tidak ada tekanan, tidak ada lagi macam-macam, maka mereka bisa memimpin pertandingan lebih enjoy lagi. Dan saya yakin, penonton juga tidak akan rusuh dan tidak akan melakukan hal-hal yang tidak baik,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Suporter Pusamania, Tommy Hermanto mengatakan, pihaknya siap mendukung kinerja Satgas Anti Mafia Bola Kaltim. “Jadi sekali lagi saya katakan syukur Alahmdullilah, dengan adanya satgas hari ini saya pikir inilah saatnya kita memberantas mafia bola di Kaltim,” katanya.

Meskipun, sambung Tommy, kehadiran satgas anti mafia bola ini dinilainya agak terlambat. Sebab, menurutnya, kejahatan sepak bola sudah terjadi sejak lama. Bahkan, dia mengaku pernah menemukan adanya dugaan kecurangan yang terjadi dalam dunia sepak bola.

“Saya pribadi mengatakan ini terlambat. Karena pasca 2016 saya menangkap ada kecurangan di Surabaya, kemudian sempat kami laporkan di Polda Jatim mengenai kejadian itu, tapi sampai saat ini tidak ada keputusan hukum tetapnya,” ungkapnya.

Dukungan yang sama juga disampaikan Manajer Persiba Balikpapan, Sayid Ryanezard. Kata dia, kehadiran Satgas Anti Mafia Bola Kaltim merupakan angin segar untuk masa depan persepakbolaan di provinsi ini.

“Pada intinya kami siap mendukung langkah satgas anti mafia sepak bola untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik,” katanya.

Diwartakan sebelumnya, Polda Kaltim mendeklarasikan Satgas Anti Mafia Bola Kaltim di Hotel Platinum, Balikpapan, Selasa kemarin. Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Kaltim, Kombes Pol Andhi Triastanto, didapuk sebagai ketua satgas tersebut.

(sur/riyan)

227

Leave a Reply

Your email address will not be published.