“Gerah” Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan, Minta Petugas DKPP Kutim Serius dalam Penanganannya

Sangatta, Metrokaltim.com – Mengawali tahun 2020 Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kutai Timur, Masdari Kidang mulai mengerjakan aktivitas sebagai anggota legislatif di Gedung Sekertariat DPRD Kabupaten Kutau Timur. Awak media Metrokaltim.com melakukan silaturahmi ke ruangan kerjanya.

Sambutan Anggota Dewan Masdari Kidang yang di dampingi istri tercintanya menyambut awak media Metrokaltim penuh kekeluargaan pada Senin (6/1) . Awak media Metrokaltim menanyakan secara langsung apa aja program atau usulan masyarakat kepada beliau.

Kidang menjelaskan bahwa usulan masyarakat tidak semuanya langsung di penuhi, harus bertahap seperti di Bengalon yang sekarang mau pemekaran menjadi 14 desa.

“Saya hanya bisa memenuhi 4 paket pekerjaan untuk membangun desa yang betul – betul memerlukan dan nanti akan menyusul secara bertahap memenuhi kebutuhan masyarakat,” ucapnya.

Terkait masalah penumpukan sampah di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Masdari Kidang mengatakan, mulai dari jembatan Pinang hingga Jalan Poros Bengalon di suguhi dengan tumpukan sampah di mana-mana sehingga rentan menimbulkan penyakit.

Anggota DPRD Kutim, Masdari Kidang.

“Saya lebih banyak menghabiskan waktu berladang dan ke sawah, serta bersilahturahmi ke masyarakat bila di hari jumat sampai senin pagi langsung dari Bengalon saya ke kantor DPRD Sangatta untuk menunaikan ke wajiban saya sebagai anggota legislatif yang sudah mewakili aspirasi dan suara masyarakat yang sudah memilih saya kemarin,” jelas Kidang.

“Ini pantauan saya langsung melihat dari jembatan Pinang hingga sepanjang Jalan Yos Sudarso ini semua ada tumpukan sampah, bahkan hingga Jalan poros Bengalon pun begitu. Dengan banyaknya sampah yang menumpuk di sisi jalan (trotoar, Red) membuat estetika atau keindahan kawasan menjadi terlihat jorok dan kumuh,” jelas Kidang.

“Kita berharap kepedulian dari Dinas Kebersihan Pertamanan Dan Pemakaman (DKPP) Kutai Timur terkait jumlah penumpukan volume sampah hendaknya dapat benar-benar menjalankan tugasnya membersihkan sampah. Jangan sampai sampah menumpuk bisa menimbulkan berbagai penyakit. Contoh lah Kota Balikpapan dan Bontang bersih dari sampah karena DKPP nya non stop membersihkan serta menggakut sampah serta kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada jam yang sudah di tetapkan pemerintah setempat,” kata anggota dewan yang duduk di Komisi III DPRD Kutim ini.

Kidang juga menyayangkan terkait DKPP Kutim yang membiarkan Sampah berserak disana-sini yang membuat Sangatta ini jorok dan kumuh. Ia menyebutkan jika dalam persoalan sampah ini yang menjadi kendala adalah kurangnya armada dalam mengangkut sampah hingga ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) maka Pemkab harusnya mengalokasikan anggaran untuk pemenuhan armada pengangkut sampah.

“Sampah ini akan menjadi persoalan serius ketika kita abaikan begini saja. Pasalnya, sekarang sudah masuk musim hujan, dari sampah ini juga akan menyebabkan banjir. Pemkab harusnya mencari solusi, kalau kekurangan armada sebaiknya dianggarkan untuk menambah armada pengangkut sampah, DPRD pun akan siap membantu untuk menganggarkan,” tegasnya.

Ucapan Kidang ini juga menanggapi keluhan masyarakat beberapa pekan ini lantaran di lokasi mereka, sampah jarang diangkut. Akibatnya, sampah menumpuk dan berserakan di jalanan.

Bahkan belum lama ini anggota DPRD Kutim itu sudah menerima laporan masyarakat perihal tidak terangkutnya sampah secara maksimal. “Bagi saya selaku dewan artinya jika masyarakat sudah menyuarakannya baik dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kutai Timur tentunya dapat sigap merespon dan menindaklanjutinya. Saya mewakili dewan akan mengkoordinasikan langsung nantinya dengan Bupati agar dapat menjadi perhatian serius,” tutup Kidang.

(rina/riyan)

94

Leave a Reply

Your email address will not be published.