Hari Pertama PLS di Balikpapan, SD Batasi Jumlah Murid dan SMA Melalui Virtual
Balikpapan, Metrokaltim.com – Tahun ajaran baru tahun 2020/2021 dimulai sejak Senin (13/7). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan telah mengeluarkan surat edaran bagi pelajar yang kembali beraktivitas, khususnya tingkat SD, selama masa pandemi Covid-19 ini.
Sam seperti tahun ajaran baru sebelumnya, pengenalan lingkungan sekolah (PLS) selalu dilakukan terhadap para murid baru. Namun saat ini harus dibatasi lantaran sedang pandemi. Seperti PLS ynag digelar di SDN 001 Balikpapan Tengah. Di sana hanya lima orang murid baru saja yang mengikuti PLS. Kelima anak tersebut merupakan perwakilan dari empat kelas yang ada.
Dikonfirmasi Kepala SDN 001 Balteng Windu Gunawan mengatakan, hal ini sesuai instruksi Disdikbud Kota Balikpapan saat PLS anak-anak hanya diperkenankan hadir maksimal 5 orang saja.
“Dengan dasar itu maka kami pun melaksanakannya. Di samping itu teman-teman guru sudah membentuk kelompok belajar per grup, jadi metode bisa disharing di situ,” terang Windu.
Selama tiga hari ke depan lanjutnya, metode PLS yang dilakukan tetap sama dengan hari pertama. Di mana lima orang anak yang ada hanya bergantian dengan perwakilan yang lain.
“Hanya lima orang anak ini saja, jadi tidak boleh tatap muka semua. Maksimal dua jam mereka mengenal lingkungan sekolah. Sebisa mungkin dan seefektif mungkin kita maksimalkan waktunya,” papar Windu.
Nantinya saat masa PLS sudah selesai dalam waktu tiga hari sejak Senin sampai Rabu maka pihak sekolah akan memanggil orangtua untuk membahas metode pembelajaran, dan membuat kesepakatan kerja sama antara orangtua dan sekolah.
“Masa PLS ini tiga hari, di hari keempat kita panggil orangtua, kita adakan MoU atau komitmen pembelajaran soal kombinasi belajar tatap muka dan daring,” katanya.
Sementara itu salah satu orangtua murid, Lina mengaku tidak mempermasalahkan metode belajar seperti ini. Bahkan dirinya mendukung penuh apa yang sudah diputuskan oleh Pemerintah melalui Disdikbud.
“Hari ini memang masih pengenalan aja. Cuma sejam lebih saja tadi,” timpalnya.
Disinggung mengenai protokol kesehatan, Lina mengaku jika fasilitas yang disiapkan sekolah sudah cukup maksimal. Di mana sejak masuk ke kawasan sekolah petugas sudah berjaga di depan gerbang.
“Kita datang mau masuk cek suhu tubuh dulu, baru cuci tangan sampai penggunaan pelindung wajah juga diperhatikan oleh guru-guru,” jelasnya.
Sementara itu untuk tingkat SMA maupun SMK di Kota Balikpapan, PLS yang dilaksanakan menggunakan virtual. Hal ini karena Kota Balikpapan masih masuk zona merah dan belum bisa belajar tatap muka.
(riyan)
186