Kutai Timur, Metrokaltim.com – Pandemi corona virus disease (Covid)-19 bisa menjangkit siapa saja. Mulai dari anak-anak hingga para lanjut usia. Seperti yang terjadi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kaltim. Baru-baru ini, Pemprov Kaltim melaporkan adanya bayi berusia 10 bulan positif corona di Kutim.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi Muhammad Ishak. Melalui siaran pers Zoom Cloud Meetings bersama awak media, Andi mengabarkan, bayi itu dinyatakan positif corona rapid test. “Hasil rapid testnya menyatakan dia positif corona,” kata Andi tanpa menjelaskan rinci identitas bayi tersebut dan ayahnya, Selasa (14/4).

Lantaran baru hasil rapid test, maka perlu ada uji swab dari bayi tersebut. Tim medis pun telah mengirimkan swab bayi itu ke instansi terkait. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti, apakah bayi itu benar-benar terjangkit corona atau tidak. “Mudah-mudahan saja negatif hasilnya,” ujar pria yang juga menjabat sebagai juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim itu.

Lebih lanjut, Andi menjelaskan, bayi itu diduga tertular corona dari ayahnya. Sebab, ayahnya pernah mengikuti Ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan. Kini ayahnya itu juga telah ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) corona.

Mengenai kondisi, Andi memastikan, sang bayi belum menunjukan gejala penyakit. Kondisinya masih baik-baik saja. Namun, lantaran hasil rapid tesnya menunjukan reaktif, maka bayi itu tengah dirawat di sebuah rumah sakit milik pemerintah di Kecamatan Sangatta, Kutim. “Bayi perempuan itu kini bersama ayahnya diisolasi di RSUD Kudungga, Sangatta,” sebut Andi.

Kini bayi positif corona itu sudah dalam pengawasan tim medis. Mengingat usianya masih 10 bulan, maka bayi itu juga masih dalam pantauan ibunya. “Kami minta orangtua harus pakai masker, cuci tangan dan menjaga kebersihan,” beber Andi.

Selain mengabarkan bayi positif corona, Andi juga memaparkan update terkini perkembangan corona di Kaltim. Per Selasa, 14 April 2020, sebut dia, ada 35 kasus positif corona dan 93 orang masih menunggu hasil laboratorium di provinsi ini.

Selan itu, jumlah PDP di Kaltim sebanyak 276 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 5.505 orang. Dari jumlah ODP, 4.016 orang telah selesai dipantau dan 1.492 orang masih dalam pantauan.

(tya/riyan)

159

Leave a Reply

Your email address will not be published.