Balikpapan, Metrokaltim.com – Sejak di tunjuknya Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara yang baru dan di kawasan Penajam Paser Utara serta Kutai Kartanegara membuat kekhawatiran baru bagi Agus Bei, seorang pengelola Mangrove center yang ada di Kelurahan Graha Indah Balikpapan Utara. Dimana seorang Agus Bei pernah mendapatkan Kalpataru pada tahun 2017 silam.

Kekhawatiran Agus Bei sendiri dengan Ibu Kota Baru yakni masalah keberadaan hutan mangrove yang ada saat ini di pesisir teluk Balikpapan yang ada di PPU dan Balikpapan.

Saat berkunjung ke Mangrove Center, Agus Bei mengatakan, Adanya Ibu Kota Baru di kawasan PPU dirinya berharap tidak merusak kawasan mangrove yang ada saat ini, lantaran mangrove merupakan kawasan sebagai penyeimbang dan penyaring racun di udara serta tempat berkembang biak biota laut yang ada.

“Pemprov harus melihat kawasan mangrove, jangan di korbankan keberadaan nya,” jelas Agus.

Selain itu Agus juga berharap, agar pada saat pembangunan pihak lingkungan hidup dan pemerhati lingkungan bisa di libatkan, sehingga kawasan hijau yang ada tetap lestari.

“Sangat di sayangkan jika nanti kawasan Ibu Kota Negara mengenai kawasan mangrove, baik yang ada di teluk Balikpapan maupun di kawasan PPU,” pungkasnya. (Idris).

166

Leave a Reply

Your email address will not be published.