Kecewa Hanya Ada Calon Tunggal, Warga Bentuk Koalisi Selamatkan Demokrasi Balikpapan
Balikpapan, Metrokaltim.com – Setelah dibukanya pendaftaran calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan pada Jumat (4/9) kemarin, di mana bisa dipastikan hanya ada calon tunggal yang maju dalam kontestasi politik di Kota Minyak ini membuat muncul sejumlah gerakan masyarakat yang mengatasnamakan ‘Koalisi Selamatkan Demokrasi Balikpapan’.
Dengan moto ‘Selamatkan Demokrasi, Bentuk Koalisi Baru, Hadirkan Calon Pemimpin Alternatif Balikpapan’.
“Situasi politik Balikpapan begitu menyedihkan. Perhelatan Pilkada 2020 yang seharusnya menjadi ajang pembuktian kapasitas pemimpin baru yang akan dipilih rakyat, tidak terjadi. Hampir semua partai-partai bersepakat hanya akan mendukung satu pasang calon. Artinya, pesta demokrasi yang kita impikan, tidak terjadi. Yang hadir sebentar lagi, hanya demokrasi semu,” ujar Koordinator Tim Pemenangan Kotak Kosong Balikpapan, Suriansyah, yang juga sebagai ketua umum Gepak Kuning Kaltim Sabtu (5/9).
Suriansyah yang akrab disapa Prof ini mengatakan, rakyat Balikpapan tidak bisa menguji beberapa pasang calon karena partai-partai abai pada aspirasi rakyat untuk menghadirkan beberapa calon pemimpin yang layak dipertimbangkan memimpin Balikpapan lima tahun ke depan.
“Melihat realitas politik di Balikpapan, di mana hingga hari ini (5/9), di mana mayoritas partai politik yang mendukung satu pasang calon yang mendaftar di KPU, maka Koalisi Selamatkan Demokrasi Balikpapan menyatakan:
- Mendesak seluruh komponen rakyat agar bergerak bersama menyelamatkan demokrasi dan menolak ‘sandiwara demokrasi’ calon tunggal.
- Mendesak pimpinan partai-partai untuk mendengarkan aspirasi rakyat, di mana rakyat juga melihat ada beberapa calon yang kualitasnya layak diuji dan dihadirkan dalam Pilkada.
- Mengetuk hati nurani pimpinan beberapa partai agar segera membentuk koalisi baru yang lebih segar untuk mengusung calon alternatif, sehingga rakyat bisa mendapatkan pilihan pemimpin alternatif dalam Pilkada, sebelum masa pendaftaran dan perpanjangan masa pendaftaran habis,” pungkasnya.
(riyan)
174
Ya…matinya demokrasi…..Banyaknya Calon calon yg berpotensi mundur teratur…..Partai politik juga seperti mengutamakan dukungan dan kepentingan……Sebagian masyarakat, untuk pemilihan hanya memakai opini publik…
Ya moga proses demokrasi bisa berjalan….Hidup Bangsa Indonesia…..
Itu bkan berarti gk ada clon lain,…tp justru krena calon” lain lbih cerdas …drpd buang” duit bwat mlwan RM,…lbih baik mnhan dri,krena mereka sdar gk bkal mnang bila mlwan RM .krena prinsip masyarakat kita “”WANIPIRO””