KPU Persiapkan Secara Teknis Pemungutan Suara di Masa Pandemi
Balikpapan, Metrokaltim.com – Pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan pada 9 Desember mendatang, tentu saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Terlebih ini juga menjadi salah satu objek pengawasan Bawaslu terhadap penyelenggara Pemilu.
Secara teknis KPU Balikpapan tengah mempersiapkan Pilkada yang tak berbeda dari sebelum-sebelumnya. Pemilih datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), mendaftar dan menjalankan prosedur pemungutan suara.
Namun yang berbeda, semua tahapan ini akan menggunakan protokol kesehatan Covid-19. “Pemilih yang datang harus menggunakan masker. Kalau tidak menggunakan masker akan kami minta menggunakan masker yang sudah kami siapkan,” tegas Ketua KPU Balikpapan, Noor Thoha, Senin (24/8).
Selanjutnya setiap pemilih harus terlebih dahulu di ukur suhu tubuhnya dan menggunakan hand sanitizer. “Seluruh petugas kami juga menggunakan masker dan face shield. Sebelumnya juga telah menjalani rapid test,” paparnya.
Tak hanya itu, jika di satu TPS sebelumnya terdapat jumlah pemilih maksimal 800 orang, untuk pilwali di masa pandemi ini dikurangi menjadi 500 orang maksimalnya.
Tak hanya itu, di Surat Pemberitahuan atau C6 akan dicantumkan waktu pemilih datang ke TPS. Dengan begitu mereka yang datang ke TPS tidak sekaligus banyak hingga menyebabkan kerumunan.
“Nanti di surat pemberitahuan ada jamnya. Namun bagi yang tidak bisa datang sesuai waktu yang ditentukan, misal berhalangan dan akhirnya datang di luar jam tersebut, asalkan masih pada waktu TPS buka maka akan tetap diterima,” kata Thoha.
Terkait pengaturan waktu datangnya pemilih ke TPS ini memang tidak diatur secara kaku. “Tapi kan upaya kami untuk membatasi jumlah orang yang datang ke TPS. Lebih baik untuk mengantisipasi, pemilih mengikuti jam tersebut,” ujarnya.
Untuk itu KPU mengimbau agar Pemilih datang sesuai dengan jam yang tertera di surat pemberitahuan C6.
Selain itu rencananya nanti juga tidak ada pencelupan jari ke tinta. Namun sebagai gantinya tinta tersebut akan disemprotkan atau diteteskan. Kemudian rencananya nanti masing-masing orang juga menggunakan alat coblos berbeda.
“Tapi teknisnya masih dipikirkan, apakah menggunakan tusuk sate atau bagaimana. Yang jelas kemungkinan tidak hanya menggunakan satu paku. Kalau tidak begitu bisa juga nanti disiapkan sarung tangan plastik untuk pemilih,” tandasnya.
(ftm/riyan)
152