Mengenal Lebih Jauh Sosok Ardiansyah, Pernah Menjadi Tukang Sapu Hingga Bupati

Kutai Timur, Metrokaltim.com – Mengenal lebih jauh sosok H Drs Ardiansyah Sulaiman yang kembali maju di pilkada Kutai Timur setelah tahun 2015 bertarung di pilkada, dengan mengusung sloga menata kembali Kutai Timur.

Figur yang sangat bersahaja, bermasyarakat, ramah dan religius. Jenjang karier yang terbilang sukses baik sebagai guru. Masuk di dunia politik pun H Ardiansyah Sulaiman terbilang amanah dalam mengemban tugas di legislatif dan eksekutif.

Drs. H Ardiansyah Sulaiman, M.Si, lahir di Muara Pahu, Kutai Barat, Kalimantan Timur, 5 Februari 1964. Saat ini sudah berusia 56 tahun. Menjadi Wakil Bupati Kutai Timur sejak 2011 hingga 2015 dan menjadi Bupati sejak 9 Juni 2015 hingga 12 Februari 2016. Sebelumnya ia duduk di legislatif selama dua periode dari partai PKS.

Ada yang unik di perjalanan seorang H Ardiansyah Sulaiman di saat kuliah, ia pernah menjadi tukan sapu di GOR Samarinda Sebelum menjadi seorang guru di beberapa sekolah Muhammadiyah, dan pernah bekerja sebagai karyawan salah satu perusahaan.

Tetap istiqamah H Drs Ardiansyah Sulaiman,M.,Si untuk menata kembali kabupaten Kutai Timur.

Maka tidak di ragukan lagi H Ardiansyah Sulaiman begitu faham tentang permasalahan yang ada di masyarakat serta kemajuan suatu kabupaten Kutai Timur yang pernah ia pimpin.

“Insya Allah bila saya di amanah kan kembali oleh masyarakat, saya akan menata kembali apa saja yang menjadi kendala baik itu infrastruktur, pertanian, pendidikan, perekonomian, permasalahan TK2D dan di segala bidang akan kita benahi bersama.

Demi kabupaten Kutai Timur yang kita cintai ini, memperbaiki sistem menjadi lebih baik begitu banyak potensi sumber daya alam yang ada di kutai Timur yang bisa kita kelola, contoh kecil di bidang pertanian kalau kita kelola dengan baik akan menghasilkan produk unggulan dari kabupaten Kutai timur sendiri,” bebernya

Ardiansyah sendiri menjelaskan kabupaten Kutai Timur ini memiliki pantai yang sangat luas dan hasil laut yang sangat baik, jika itu di kelola dengan baik itu bisa menjadi alternatif bagi masyarakat, bahkan objek wisata yang begitu indah, di beberapa kecamatan.

“Banyak program yang dulu sudah berjalan sempat tertunda karena saya tidak terpilih lagi, itu akan saya lanjutkan sekaligus menata kembali apa saja program menjadi kendala,” tegasnya

(rina/riyan)

129

Leave a Reply

Your email address will not be published.