Partisipasi Turun di Pilkada 2020, Tak Hanya Terjadi di Balikpapan
Balikpapan, Metrokaltim.com – Rendahnya tingkat partisipasi dalam Pilkada 2020 ini diakui KPU Kota Balikpapan. Pemilih jumlahnya cenderung anjlok jika dibandingkan Pemilu serentak 2019 lalu.
Menurut Ketua KPU Kota Balikpapan, Noor Thoha, kondisi tersebut terjadi di semua wilayah Indonesia. Bahkan dari awal, semua pihaknya pun sadar Golput masih akan tinggi.
“Kita tidak mencari pembenaran, tapi memang seluruh pemilu di masa pandemi, partisipasi jadi korban,” kata Ketua KPU Balikpapan, Noor Thoha, Kamis (10/12/20).
Menurutnya, KPU Kota Balikpapan telah sepenuhnya mengerahkan tenaga untuk menarik tingkat partisipasi pemilih agar mencapai target, yakni 75 persen.
Namun angka partisipasi yang turun dalam gelaran Pilkada, 9 Desember 2020 kemarin dikarenakan adanya beberapa faktor. Golput tinggi tidak serta merta dikarenakan pelaksanaan Pilkada dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
Ia menjelaskan ada beberapa faktor, seperti hanya ada satu calon tunggal serta ideologi, dan faktor ekonomi. “Tetap dihitung menurut partisipasi suara sah. Dalam keabsahan pilkada ini juga tetap sah,” tuturnya.
Sementara itu, menyinggung soal untung rugi Golput, KPU Kota Balikpapan sebagai pihak penyelenggara tak semata melihat hal itu. Pasalnya, konteks KPU Balikpapan sebagai penyelenggara dalam pemilihan ialah menghitung kelancaran dan tertibnya gelaran Pilkada.
“Kita sedang tidak berniaga, yang sudah dianggarkan adalah konsekuensi dari resiko demokrasi. Kalau mau tidak rugi tidak usah berdemokrasi saja,” pungkasnya.
(ftm/riyan)
