Pemkot Balikpapan Kecewa Kegiatan LGBT di Pentacity, GNPF: Kalau Ada Lagi Kami Bubarkan
Balikpapan, Metrokaltim.com – Kasus kegiatan LGBT (lesbi, gay, biseksual dan transgender) di Pentacity Balikpapan belum surut. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Balikpapan mengecam keras kegiatan tersebut.
Ketua GNPF Ulama Balikpapan, Abdul Rais mengatakan, pihaknya menolak dan mengecam keras kegiatan yang diselenggarakan pada Minggu (10/11) malam itu. Menurutnya, kegiatan kaum laki-laki bergaya perempuan tak pantas dan tak boleh ada di Balikpapan.
“Tentu kami sangat mengecam keras kegiatan itu. Sangat tidak benar pertunjukan kayak gini,” katanya Senin (11/11) siang.
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak lagi menggelar kegiatan LGBT di Kota Minyak. Jika kegiatan LGBT ada lagi di kota ini, GNPF Ulama Balikpapan mengambil langkah tegas.
Baca Juga: Soal Kegiatan LGBT di Balikpapan, Pentacity Akui Kecolongan dan Minta Maaf
“Kami tegaskan, ketika kegiatan serupa digelar kembali, maka kami akan turun langsung dan membubarkan pertunjukan itu,” tegasnya Rais.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud mengaku kecewa kepada pihak-pihak penyelenggara kegiatan LGBT di Pentacity Balikpapan. Pasalnya, kegiatan seperti bisa merusak nama baik dan membuat kegaduhan di Balikpapan.
“Ya, tentunya saya secara pribadi maupun secara lembaga juga kecewa, inikan dapat berdampak terhadap tidak kondusifitasnya Balikpapan,” katanya kepada awak media, Selasa (12/11).
Rahmad menjelaskan, kasus kegiatan LGBT di Balikpapan ini telah ditangani Polres Balikpapan. Dia pun menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. Dia berharap pihak kepolisian bisa menuntaskan masalah ini secapatnya, agar kondusifitas Balikpapan tetap terjaga.
“Kita serahkan aja ke pihak aparat, melalui fasilitas mereka tentunya agar kota ini tetap kondusif dan tetap terjaga dengan kebersamaan kita semua,” jelas pria berkacamata itu.
Dia meminta agar semua pihak tidak lagi membuat kegiatan LGBT atau kegiatan yang melanggar aturan di Balikpapan. Apalagi kota ini bakal menjadi kota penyanga ibu kota negara.
“Kota ini akan menjalani proses sebagai ibu kota negara penyangga. Tentunya itu menjadi prioritas kami menjaga kondusifitas kota. Saya menghimbau kepada semua pihak untuk bisa menahan diri, jangan sampai juga melakuan hal yang melanggar aturan, yang melanggar hukum, yang menggangu kondusifitas kota,” pungkasnya.
(sur/riyan)
179