Penjambret Babak Belur Dihajar Warga, Pelaku: Saya Seperti Kerasukan Setan
Balikpapan, Metrokaltim.com – Seorang gadis, Isnawati (20), menjadi korban penjambretan di Gang Arjuna, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, atau persis di samping Masjid Nurul A’la. Pelakunya, Suradi alias SI (24), babak belur dihajar massa.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (13/10) malam, sekira pukul 23.00 Wita. Saat itu Isnawati seorang diri berjalan kaki di Gang Arjuna. Di sana ia hendak ke rumah keluarganya. Ia menteng sebuah tas selempangan di bahunya. Isinya ada peralatan kecantikan wanita, charger handphone dan dompet berisi uang tunai Rp 357 ribu.
Rupanya gerak-gerik perempuan kelahiran Balikpapan, 28 Mei 1999, itu ada yang mengintai. Suradi yang tengah mejeng di samping Masjid Nurul A’la memperhatikan betul Isnawati dan lingkungan di sekitarnya. Di rasa aman, niat jahat muncul dibenak Suradi.
Sambil berlari, bujangan itu menghampiri Isnawati. Tas selempangan Isnawati ditarik sekencang-kencangnya. Hal ini membuat wanita 20 tahun itu kaget. Namun bukan tanpa perlawanan. Sekuat tenaga ia mempertahankan harta bendanya itu.
“Sehingga terjadilah tarik-menarik antara pelaku dengan korban,” kata Kapolsek Balikpapan Utara, Kompol Supartono Sudin, Senin (14/10) siang.
Aksi tarik-menarik ini membuat tali tas Isnawati putus. Suradi pun sukses menguasi tas berwarna coklat itu. Setelah itu ia kabur. Namun Isnawati tidak tinggal diam. Dia teriak sekencang-kencangnya. Warga sekitar yang mendengar terikan itu langsung mengejar Suradi.
Suradi berhasil ditangkap warga di depan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Balikpapan, Jalan Ahmad Yani, Muara Rapak. Jajaran Polsek Balikpapan Utara yang mengetahui kejadian ini langsung mengamankan pria kurus pendek legam itu.
Akibat perbuatannya, Suradi dikeler petugas ke Mapolsek Balikpapan Utara untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dia pun dijebloskan ke sel tahanan. Polis menjeratnya dengan Pasal 365 ayat (1) KUHP, tentang Pencurian dengan Kekerasan. “Ancaman hukumannya sekitar 9 tahun,” tukas Supartono.
Sementara itu, kepada awak media, Suradi mengaku tak memiliki niat membegal. Semua yang dilakukan terhadap Isnawati karena kekhilafannya. “Pas waktu kejadian itu saya merasa seperti kerasukan setan aja, Pak,” kilah pemuda pengagguran itu.
Saat diamankan warga, kata Suradi, banyak bogem mentah mendarat di tubuhnya. Kondisi ini membuat wajahnya bonyok. “Tulang hidung saya seperti ada yang retak. Mata saya biru. Terus bibir saya pecah,” pungkasnya.
(sur/riyan)
153