Persit Kartika Chandra Kirana Sangatta, Ciptakan Trobosan Terbaru dalam Membatik
Sangatta, Metrokaltim.com – Terobosan baru dalam membatik Ecoprint adalah teknik memberi pola pada bahan atau kain menggunakan bahan alami. Teknik ini mudah diterapkan di rumah masing-masing. Kegiatan ini bisa menjadi kegiatan di awal pekan atau akhir pekan yang menghasilkan produk kerajinan yang bernilai dan terbilang unik.
Kegiatan membantik ecoprint ini yang rutin di agendakan oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana 56 kodim 0909/Sangatta, Anastasia Ika Kristanti Pabate. Bersama anggotanya 50 orang kegiatan berlangsung di salah satu rumah anggota Gang Cakrabuana, pada Senin (24/02).
Anastasia Pabate mengatakan kerajinan membatik terutama batik ecoprint bisa dikatakan masih dalam tataran awal. Karena banyak kalangan yang belum memahami kain ecoprint. Padahal kain ecoprint ini berbahan dasar dari daun- daunan yang ada disekitar kita.
Oleh karena itu Persit KCK Sangatta dapat dikatakan pioner ecoprint di Kutai Timur. Dan terus berusaha untuk dikembangkan. “Ini kami baru mengerjakan 35 meter ecoprint dengan proses lama pembuatannya untuk 1 kain menghabiskan waktu 2 jam dengan peserta (pembatik) dari para ibu-ibu Persit Kartika chandra Kirana,” terang Anastasia Pabate.
Ia juga menambahkan akan mencoba mengkombinasikan wakaroros dan ecoprint membuat terobosan baru membatik di kutai timur. Dan hasil dari batik yang kami buat pemasaran nya masih di Kutai Timur dan Balikpapan.
“Melihat peluang yang besar, salah satunya pada ketersediaan bahan baku, kami bertekad untuk mulai mengembangkan batik ini. Salah satunya karena tren gaya hidup masyarakat yang ramah lingkungan. Semoga ke depan hasil karya batik ecoprint lebih di kenal lagi baik dari masyarakat Indonesia bahkan mancanegara,” tutupnya.
Di tahun-tahun sebelumnya, tren batik yang berkembang adalah jumputan, sibori dan itajime. Tahun 2017, popularitas tiga jenis tersebut bisa bergeser dengan kehadiran batik eco-print.
312