Pisah Sambut Kajari Sangatta, Ini Pesan dan Kesan Mereka
Sangatta, Metrokaltim.com – Selama masa priode kepemimpinan Bupati Kutai Timur H Ir Ismunandar, MT dan Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) H Kasmidi Bulang, ST.MM dibawah figur kepemimpinan Wabup Kutim Kasmidi Bulang terbilang familiar, smart dan senantiasa memupuk tali silaturahmi yang kuat baik dengan unsur Muspika dari TNI – Polri seperti Dandim 0909/Sangatta, Danlanal Sangatta, Kapolres Kutim, Ketua PN Sangatta dan Kajari.
Di tengah eratnya rasa kebersamaan selalu berhujung pada perpisahan, tentunya hal ini terasa berat dan penuh keharuan saat ada satu sahabat atau mitra harus berpindah tugas, sebelumnya Wabup Kasmidi Bulang baru saja melepas dan mengantarkan Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Binsar Alfred Sitorus dan kini tongkat komando estafet Lanal yang baru dilanjutkan oleh Letkol Laut (P) Osben Alibos Naibaho yang kini sudah mulai menyatu berkoordinasi dengan baik, dalam mewujudkan kemitraan koordinasi antara jajaran angkatan Laut Sangatta bersama Pemerintahan Kabupaten Kutai Timur.
Kembali pada Senin (11/11) malam berlangsung pisah sambut dari Kepala Kejaksaan Negeri Sangatta yang lama Mulyadi SH kepada Kepala Kejaksaan Negeri yang baru Setiyowati SH, MH.
Pada sambutan perpisahannya Kajari Sangatta lama yang didampingi istri tercinta, sebelum meninggalkan Kota Sangatta Kabupaten Kutai Timur pada Selasa (12/11) siang, di malam pisah sambut tak lupa terlebih dahulu mengucapkan mohon maaf lahir dan bathin sekeluarga apabila didapati ada sikap, perilaku, ucapan yang kurang berkenan baik yang disengaja maupun tidak di sengaja.
Dalam kesempatan itu mantan Kajari Sangatta itu sedikit mengulang kembali awal dirinya dilantik sebagai Kejari terhitung pada 31 Oktober 2016 dan pada 31 Oktober 2019 lalu dirinya dipindah tugaskan menjadi Kajari Selawi Kabupaten Tegal.
“Nah selama 31 Oktober 2019 itu hingga 7 November 2019 saya merangkap dua jabatan sebagai Kejari tapi itu hanya sementara yaitu 9 hari, barulah pada 8 November 2019 tongkat estafet Kejari Sangatta resmi diserahkan kepada Kejari Sangatta yang baru yaitu Ibu Setiyowati,” ulas Mulyadi.
Mulyadi mengatakan kepada Kajari Sangatta baru Setiyowati selama ini jalinan koordinasi antara Kejari Sangatta dan Pemerintahan di Kabupaten Kutai Timur dapat terjalin dengan baik.
“Saya ini bersama pak Wakil Bupati yang dijuluki sebagai ketua kelas dalam panggilan di grup Whatsapp FKPD plus yang beranggotakan pak Wabup itu sendiri, pak Dandim, pak Lanal, pak Kapolres, pak Ketua PN Sangatta obrolan maupun pertemuan yang kerap kami lakukan selalu diselingi penuh canda,” urai manta Kajari Sangatta.
“Ibu Kajari yang baru harus siap-siap berlatih nge-trail ini, karena pak Wabup ketua kelas kami dalam group WA FKPD sangat hobi motor cross jadi siap-siap main motor trail yah bu,” ucap Mulyadi penuh canda mencairkan suasana keharuan di malam pisah sambut.
Mulyadi kembali bercanda. “Saya meninggalkan Kutim membawa dendam ini karena lomba burung saya kalah, lomba gokart saya kalah nanti sewaktu-waktu saya kembali tapi lawan saya tanding itu orangnya tidak ada lagi di Kutim,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan koordinasi yang sudah berjalan antara Kajari Sangatta dan Pemkab Kutim tidak selalu informal. “Biasanya jika kami sudah saling rindu ingin bertemu bisa dilakukan diruang ketua kelas yaitu ruang kerja Wabup Kutim, ruang kerja Dandim, ruang kerja Lanal, ruang kerja Kapolres atau ruang kerja saya sendiri saat masih menjabat sebagai Kajari Sangatta,” beber Mulyadi.
Di penghujung sambutannya lagi-lagi sebagai kata penutup obrolan canda, kembali menghiasi yang mengundang gelak tawa tamu dan undangan malam pisah sambut.
“Ibu Kajari yang baru pak Wabup selama saya menjadi jaksa di sini biasa saya menangani perkara penganiayaan, pembunuhan tapi di Selawi lebih banyak menangani kasus Perlindungan Perempuan dan Anak, jangan serius benar dengarnya karena disana saya pernah dijamu ke salah satu kedai sate anak kambing dibawah umur 3 tahun dan anak kambing diatas umur 5 tahun sudah disembelih dijadikan sate wah ini masuk ke dalam ranah kasus kekerasan anak,” canda Mulyadi.
Sementara Kajari Sangatta yang baru Setiyowati memberikan perkenalan singkatnya yang mana ia percaya walau asli kelahiran Semarang.
‘Jika pernah meminum air Mahakam sudah pasti kembali ke Kalimantan’, hal inilah yang memperkuat keyakinannya dikarenakan dirinya menamatkan SD dan SMP di Kota Banjarmasin Provinsi Kalsel. “Sebelum dilantik sebagai Kajari Sangatta saya menjabat sebagai Kabag TU Kejari Provinsi Kaltim pernah juga di Kejagung,” terangnya.
Kajari Sangatta berharap untaian koordinasi yang sudah lama berjalan dengan baik dapat kembali berlanjut baik dalam hubungan lintas kedinasan antara Kejaksaan dan Pemerintahan di Kabupaten Kutai Timur ini.
“Semoga saya bisa diterima sebagai bagian dari masyarakat Kutim ini pak Wabup, dan dapat menjalankan tugas serta kewenangan secara keprofesionalan penegakan hukum sebagaimana mestinya,” tutur Setiyowati.
Hadirnya Kajari Sangatta baru Setiyowati sangat disambut dengan penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan oleh Wabup Kutim Kasmidi Bulang.
“Jalinan harus senantiasa terjalin ibu Kajari, kami dan saya mewakili bapak Bupati Kutim Ismunandar yang tidak bisa hadir dikarenakan Lemhanas RI di Jakarta sekaligus Pemkab Kutim sangat menyambut kedatangan ibu untuk segera menjalankan kewenangan sebagai Kejari Sangatta ini, semoga ibu betah berkenan di sini nantinya,” ucap Kasmidi Bulang saat memberikan sambutan.
Kasmidi Bulang turut memberikan ucapan perpisahan kepada Kajari Sangatta juga sahabat karibnya dan teman nge-trail.
“Selamat jalan sahabatku, kakandaku sukses dalam meniti karier kepemimpinannya di tempat tugas yang baru tetap berbuat bagi nusa dan bangsa. Terima kasih kami telah banyak diberikan pendampingan masukan yang berkaitan dengan hukum,” tutup Wabup.
(aji/riyan)
202