Pura-pura Tanya Alamat, Barang Berharga Milik Pedang Molen di Balikpapan Digasak Maling
Balikpapan, Metrokaltim.com – Aksi pencurian terjadi di kawasan Jalan Indrakila, Kampung Timur, Balikpapan Utara, beberapa waktu lalu. Tas berisi baran-barang berharga milik pedagang pisang molen bernama Srimurtini (40) digasak maling. Hal ini disampaikan Taufik Rizal (43), suami Srimurtini.
Kepada awak media, Taufik mengatakan, aksi pencurian ini terjadi pada Minggu (17/5) sore. Saat itu, Srimurtini tengah berjualan pisang molen mini di kawasan Jalan Indrakila, Kampung Timur, Balikpapan Utara.
“Kami berjualan pakai rombong saja di pinggir jalan,” kata Taufik didampingi Srimurtini saat dihubungi media ini.
Kemudian, lanjut dia, dua orang pria datang ke tempat jualan Srimurtini menggunakan sepeda motor. Salah satu pria menemui Srimurtini, satunya lagi standby di atas kendaraan roda duanya. Bukan bermaksud membeli dagangan Srimurtini, melainkan pria itu bertanya alamat. Karena merasa tak ada kecurigaan, Srimurtini meladeni semua pertanyaan pria yang tak pernah dikenalnya.
“Dia tanya ‘kalau mau ke Muara Rapak arah mana?’ Nah, dikasih tahu lah sama istri saya dari sini ke sini ke sini,” urai Taufik yang tinggal di Jalan Syarifuddin Yoes, Kelurahan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan.
Di saat bersamaan, datang seorang pembeli pisang molen. Sambil melayani pembeli, Srimurtini juga meladeni pertanyaan pria itu. Di saat ini lah aksi kejahatan dimulai. Pria yang duduk di sepeda motor tadi diam-diam mendekati rombong jualan Srimurtini. Melihat Srimurtini lengah, dengan tenang, pria itu mengambil sebuah tas di atas rombong.
“Itu tas istri saya. Isinya ada uang tunai Rp 500 ribu, ATM, STNK, KTP dan handphone,” beber Taufik.
Sukses mendapatkan tas, pria itu segera kembali ke sepeda motornya. Sedangkan pria yang berbicara dengan Srimurtini segera mengakhiri pertanyaannya. Mereka lalu kabur. Srimurtini baru sadar barangngnya dicuri beberapa saat kemudian.
“Pas Magrib ada orang yang mau tukar uang. Istri saya cari tasnya tempat simpan uang tapi nggak ketemu-ketemu, di situlah baru sadar tasnya dicuri,” ungkapnya.
Mengetahui tasnya hilang membuat Srimurtini kalang-kabut. Dia sempat berusaha mencari tasnya di sekitar tempat jualan, namun tak ketemu. Dia lalu melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Balikpapan Utara. Namun, hingga saat ini, tas Srimurtini beserta isinya belum diketemukan bangkainya.
“Besoknya, Senin (18/5) baru bikin laporan ke polisi. Tapi sampai sekarang belum ada kabar lagi,” pungkas Taufik.
(tya/riyan)
