Rekonstruksi Ibu Bunuh Bayi Kandung, Melahirkan di Toilet, Dicekik hingga Tewas

Balikpapan, Metrokaltim.com – Selain membekap bayi kandungnya, rupanya tersangka kasus pembunuhan bayi, Arnelia Putri Wulandari alias AP (23), juga mencekik bayinya. Perempuan dengan panggilan Wulan itu melahirkan di toilet.

Hal ini diketahui dari hasil rekonstruksi olah tempat kejadian perkara (TKP) atau reka ulang pembunuhan bayi Wulan yang digelar di kos tersangka tersangka yakni di Jalan AMD Sungai Ampal Gang Teralis RT 45 Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah, pada Selasa (29/10) pagi.

Namun Wulan tak sendiri. Dia ditemani kekasihnya yang juga tersangka dalam kasus pembunuhan bayi ini, Oksaktian Subarkah (23). Selain itu ada rekan Wulan, perempuan berinisial SS, juga hadir dalam rekonstruksi tersebut. SS dihadirkan karena menjadi saksi dalam kasus ini.

Rekonstruksi tersebut berjalan lancar selama sekira satu jam. Setelahnya, Kapolsek Balikpapan Utara, Kompol Supartono Sudin, melalui Kanit II Satreskrim Polsek Balikpapan Utara, Iptu Nikson Sitompul membeberkan hasil olah TKP.

Hasilnya, Nikson membeberkan, pada Senin (7/10) malam, Wulan tengah tertidur bersama SS di sebuah kamar indekos di kawasan Jalan AMD, Gang Teralis, Sungai Ampal, Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah. Saat itu Wulan tengah hamil. Usia kandungannya 7 bulan.

Saat malam tengah menjaga tidurnya, perut Wulan mendadak sakit. Perempuan berusia 23 tahun itu pergi ke toilet di indekosnya. Niatnya mau buang air kecil. Namun siapa sangka, bayi laki-laki tiba-tiba keluar dari rahimnya.

Sepasang kekasih (baju orange) yang tega membunuh bayi baru dilahirkan dengan sadis.

Bayi itu langsung menangis sejadi-jadinya. Namun mendengar tangisan bayi tak membuat Wulan bahagia. Ia malah gelap mata. Bayi yang belum sempat diberi nama itu ia bunuh dengan tangannya sendiri

“Pada saat menangis tersangka langsung membekap mulut bayi dan mencekik bayinya hingga tidak bernafas,” ungkap Nikson.

Saat bayi itu belum mati, SS terbangun dari tidurnya karena mendengar tangisan bayi. Dia pun mencari sumber tangisan ini. Di dapati SS, suara bayi berasal dari dalam toilet. Ia pun mencoba masuk ke dalam toilet itu, namun pintunya terkunci. Saat pintu sudah terbuka, SS mendapati sesosok bayi sudah tak bernyawa.

“Saksi ini mencari datang suara bayi, kemudian mengarah ke WC dan mendapati tersangka (Wulan, Red) berlumuran darah bersama jasad bayi,” ujarnya.

Setelah itu Wulan bergegas menghubungi kekasihnya yang juga sang bapak dari bayinya, Oksaktian, untuk segera datang ke indekosnya, pada Selasa (8/10) dini hari. Saat pembunuhan berlangsung, Oksaktian sedang bertugas sebagai sekuriti di sebuah klinik rumah sakit.

Begitu tiba di indekosnya, Oksaktian menyimpan jenazah bayinya di bagasi sepeda motor. Setelah itu ia kembali bekerja dengan membawa jenazah bayi yang masih tersimpan di bagasi motor selama 7 jam.

Setelah pekerjannya tuntas, Oksaktian menguburkan mayat anaknya itu didekat indekosnya, sekira pukul 10.00 Wita. “Setelah dibunuh, jasad bayi itu di kubur di sebuah lahan yang enggak jauh dari kosnya,” terang Nikson.

Pada hari itu juga Wulan dan Oksaktian diringkus petugas kepolisian. Oksaktian ditangkap karena diduga teribat dalam pembunuhan ini, lantaran mengetahui pembunuhan dan menguburkan bayinya. Adapun motiv pembunuhan ini diduga karena Wulan dan Oksaktian malu memliki bayi di luar pernikahan.

Kini hari-hari Wulan dan Oksaktian harus dihabiskan di sel tahanan Mapolsek Balikpapan Utara. Tak lama lagi mereka akan segera menjalani sidang perdanannya untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya. Karena pihak kepolisian segera melimpahkan berkas perkara pembunuhan bayi ini kepada Kejaksaan Negeri Balikpapan.

(sur/riyan)

191

Leave a Reply

Your email address will not be published.