Sandiaga Dorong Santri Balikpapan Jadi Digitalpreneur Berbakat

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan dorongan kuat terhadap peningkatan literasi digital bagi para santri di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dalam acara Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 yang berlangsung di Ponpes Hidayatullah Pusat, Balikpapan, Selasa (30/4/2024) malam, Sandiaga melihat potensi besar dari para santri untuk berperan sebagai digitalpreneur masa depan.

Menparekraf Sandiaga menyatakan bahwa di era saat ini, ketika pariwisata Indonesia dan ekonomi kreatif sedang berkembang pesat, para santri memiliki kesempatan besar untuk berkontribusi dalam sektor tersebut. Terlebih lagi, Indonesia telah dianugerahi predikat sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia versi Global Muslim Travel Index 2023.

“Predikat ini harus kita manfaatkan sebagai peluang untuk meningkatkan pariwisata halal Indonesia melalui digitalisasi. Oleh karena itu, para santri perlu dilengkapi dengan kemampuan untuk menciptakan konten-konten digital yang berkualitas dan relevan,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Sandiaga kemudian membagikan strategi pembuatan konten ala dirinya, dengan mengusung konsep FAST yang terinspirasi dari sifat-sifat utama Rasulullah, yaitu fathonah (cerdas), amanah (dipercaya), shidiq (jujur), dan tabligh (menyampaikan dengan baik).

“Dengan latar belakang pendidikan agama yang kuat, para santri sudah memiliki landasan moral yang kokoh. Dengan pengetahuan digital yang tepat, mereka dapat menjadi talenta yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambah Sandiaga.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, juga menekankan bahwa kontribusi para santri dalam pembangunan ekonomi sering kali kurang diapresiasi. Namun, dengan adanya program Santri Digitalpreneur, potensi kreatif dan keilmuan para santri dapat digarap secara optimal.

“Ini adalah momen yang tepat untuk menggandengkan pendidikan agama dan pengembangan ekonomi. Saya yakin para santri di Ponpes Hidayatullah Pusat, Balikpapan, tidak hanya akan menjadi garda terdepan dalam dakwah, tetapi juga dalam pembangunan ekonomi Kalimantan Timur,” ungkap Hetifah.

Santri Digitalpreneur Indonesia telah memasuki tahun ke-4 penyelenggaraannya, tersebar di 10 kabupaten/kota terpilih di Indonesia. Di Balikpapan, kegiatan ini berlangsung mulai 1 hingga 4 Mei di Ponpes Hidayatullah Pusat, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Setiap kota mengirimkan 50 peserta dari 10 pesantren yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari. Para peserta akan dikelompokkan menjadi tim beranggotakan lima orang, dimana setiap tim diminta untuk menciptakan satu konten. Karya terbaik dari masing-masing kota akan dipamerkan pada demo day di Jakarta.

Pemilihan peserta didasarkan pada minat dan pengetahuan para santri dalam proses kreatif dan digitalisasi. Diharapkan, melalui program ini, potensi kreatif dan keilmuan para santri dapat terus ditingkatkan.

Menparekraf Sandiaga dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi, dan Radio, Iman Santosa; dan Kepala Biro Komunikasi, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani. Turut hadir juga Ketua Yayasan Ponpes Hidayatullah Pusat, KH. Hamzah Akbar; Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Ririn Sari Dewi; dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Ratih Kusuma. (Ries).

429

Leave a Reply

Your email address will not be published.