Sebut Polisi Sering Gajian, Admin Medsos Dijemput Polisi di Rumahnya
Balikpapan, Metrokaltim.com – Cerdaslah dalam menggunakan media sosial, jika tidak bakal berbuntut panjang hingga ke sel tahanan. Seperti yang dilakukan oleh seorang pemilik akun Instagram mediabalap_balikpapan, berinisial AS (18), harus berurusan dengan aparat kepolisian. Gara-garanya, pemuda kurus-hitam itu meposting yang menyinggung nama baik institusi kepolisian di akun IG berfollower tak seberapanya itu.
Diketahui, kasus ini bermula ketika AS memposting sebuah video tentang Satlantas Polresta Balikpapan yang mengamankan joki balapan liar bersama sepeda motor di mediabalap_balikpapan, pada Minggu (3/5) malam. Postingan ini dibubuhi caption “Sudah disuruh jangan pergi masih saja pergi. Baru aja gajian polisi sudah gajian lagi”.
Tak butuh waktu lama, postingan tersebut segera diterima anggota Unit Tipidter Satreskrim Polresta Balikpapan. Petugas menilai, caption pada postingan tersebut sarat akan provokasi. Oleh karena itu, anggota Tipidter terpaksa mengkeler Andika ke Mapolresta untuk dimintai pertanggungjawabannya.
“Kami amankan pelaku di rumahnya di kawasan Karang Bugis (Balikpapan Tengah),” kata Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi, melalui Kanit Tipidter Satreskrim Polresta Balikpapan Iptu Noval Forestiawan, Selasa (5/4).
Untungnya, petugas masih berbaik hati dengan tidak membawa perkara AS ini ke meja hijau. Dia hanya diberi hukuman ringan berupa squat jump. Tanpa basa-basi, AS segera melakukan hukuman tersebut di ruang kerja Unit Tipidter. Mukanya pun terlihat seperti ikan mujair yang tak terkena air, ia hanya bisa mangap-mangap.

Selain squat jump, AS juga disuruh menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya itu lagi. “Kami lakukan tindakan hukum terhadap pelaku sebagai efek jera,” beber Noval.
Atas kejadian ini, Noval meminta kepada masyarakat lebih bijak dalam menggunakan medsos. Jika masih ditemukan postingan seperti AS itu, dia memastikan, pihaknya tidak akan segan-segan untuk menindak tegas para pelakunya. “Karena bermedia sosial juga ada aturan hukum,” tegasnya.
Sementara itu, kepada petugas, AS membeberkan alasannya membuat postingan tak berfaedahnya itu. Kata dia, postingan itu dibuat karena ia emosi balapan liar sering dirazia polisi. “Saya berbuat seperti itu karena saya dongkol, setiap melakukan balapan selalu dihambur oleh Polisi,” akunya.
Meski begitu, AS mengakui postingannya itu salah. Dia pun mengaku menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.
“Saya meminta maaf kepada petugas Polresta Balikpapan dan seluruh polisi atas kata-kata yang menyinggung Kepolisian Republik Indonesia,” ucapnya di Mapolresta Balikpapan.
(tya/riyan)
