Suriani Minta RS Medika Bisa Berikan Pelayanan yang Baik Untuk Pasien
BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Beberapa hari lalu, Komisi IV DPRD Balikpapan telah melakukan sidak ke Rumah Sakit Medika Utama, Manggar, Balikpapan Timur.
Ditanya soal sidak tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Suriani menjelaskan, bahwa sidak dilakukan karena adanya laporan dari masyarakat, yang mengeluhkan pelayanan di RS Medika tersebut sangat buruk.
“Selain pelayanan, laporan adanya pasien ibu hamil yang meninggal usai berkunjung ke RS Medika juga menjadi perhatian kami,” ucap Suriani kepada awak media, Jum’at (6/10/2023).
Setelah diklarifikasi ke Direktur RS Medika, pihaknya menerangkan bahwa pasien ditangani oleh salah satu dokter dan dilakukan penanganan dengan memberikan sebuah suntikan. Namun setelah pasien pulang ke rumah, beberapa jam kemudian pasien alami kejang-kejang dan harus segera ditindak.
“Keluarga pasien sudah sempat melapor, tetapi pihak RS hanya menyuruh untuk dibawa ke RSKD, tanpa ada upaya membantu, sampai akhirnya setiba di RSKD anak dinyatakan meninggal dalam kandungan, dan selang berapa jam ibunya juga meninggal,” akunya.
Lanjutnya, sampai saat ini keluarga korban masih tidak terima dengan pelayanan yang diberikan pihak RS Medika. Apalagi keluhan itu tidak hanya satu, tetapi beberapa pasien juga mengeluhkan.
“Keluhan yang dilaporkan seperti salah pemberian obat sampai salah suntik. Itu sudah banyak kejadian. Jadi paling tidak kedepannya bisa lebih diperbaiki pelayanannya,” harapnya.
Berdasarkan informasi yang diterima pun, bahwa salah satu dokter tersebut juga pernah bermasalah di Manado dengan kejadian yang sama di Balikpapan. Ia meminta agar dinas terkait tidak memberikan fasilitas atau izin praktek, karena ditakutkan akan terjadi kembali.
“Ini sudah ada kejadiannya di tahun 2013 lalu, tentu ini menjadi evaluasi bersama,” terangnya.
Dan untuk tindakan yang diberikan kepada dokter tersebut pihak RS akan koordinasi lagi, dari DKK sendiri juga telah meminta laporan kronologi seperti apa kejadiannya.
“Sejauh ini belum ada laporan yang masuk ke DKK, yang ada baru dari puskesmas terdekat dan RSKD,” paparny. (mys/ries)
134