Tegas! Polresta dan Forkopimda Balikpapan Nyatakan Penolakan Pemecah Belah NKRI

Balikpapan, Metrokaltim.com – Peringatan keras untuk seluruh masyarakat Balikpapan, jangan coba-coba membuat kegaduahan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Karena aparat penegak hukum memastikan akan menindak tegas siapa pun yang berniat dan melakukan pemecah belah bangsa, tanpa memandang buluh.

Hal tersebut diketahui saat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Balikpapan bersama sejumlah tokoh penting menggelar pertemuan di Aula Pemkot Balikpapan, Selasa (24/11) pagi. Sejumlah pejabat Kota Minyak menghadiri pertemuan tersebut, seperti Kepala Polresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi, Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa dan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.

Selain itu ada juga Kepala Kejaksaan Negeri Balikpapan Josia Koni, Ketua Pengadilan Negeri Balikpapan Ikhwan Hendrato, Wakil Ketua DPRD Balikpapan, perwalikan Danlanal serta Danlanud Dhomber Balikpapan. Mereka hadir bersama stafnya masing-masing.

Pertemuan ini juga dihadiri sejumlah tokoh kemasyarakatan, diantaranya ada Ketua MUI Balikpapan, Ketua LDII Balikpapan, Ketua PC. NU Balikpapan, Ketua PD. Muhamadiyah Balikpapan, Ketua FKUB, Ketua Perpedayak, Ketua Gepak Kuning Kaltim dan Gepak Kuning Balikpapan.

Dalam pertemuan tersebut, Turmudi, Putu Sujarnawa dan Rizal Effendi berserta semua peserta yang hadir mendeklarasikan serta membacakan surat penolakan terhadap segala bentuk provokasi dan adu domba yang dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa. Ada lima point dalam isi deklarasi tersebut. Pertama, menolak segala bentuk provokasi dan adu domba yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Kedua menolak dengan tegas penggunaan simbol-simbol apapun dan perkataan yang tidak mencerminkan kesopanan dan santunan yang tidak sesuai dengan ajaran agama serta tidak mencerminkan budaya luhur bangsa Indonesia. Ketiga, menolak terhadap organisasi apapun yang bertujuan menyebarkan kebencian dan merong-rong pemerintahan yang sah berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Berikutnya mendukung TNI-Polri menindak dan menegakkan hukum terhadap siapa pun atau organisasi apapun yang mencoba merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Yang terakhir, mendukung pemerintah menegakan protokol kesehatan Covid-19, dalam rangka menjaga keselamatan. Usai pembacaan deklarasi, mereka semua mengatakan menandatangani surat tersebut.

Dalam pidatonya, Kombes Pol Turmudi mengatakan, kegiatan deklarasi ini dilaksanakan karena adanya sejumlah kelompok yang diduga hendak memeceh belah persatuan NKRI. Namun dia tak menyebutkan secara detail kelompok yang dimaksudnya itu.

“Ini untuk menyatukan visi-misi bersama, menyikapi fenomena yang saat ini terjadi, banyaknya profokasi, adu domba yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.

Hanya saja, dia mengimbau agar masyarakat Balikpapan tidak ikut terprofokasi memecah kusatuan bangsa. Sebab, menurutnya, Indonesia memang “lahir” dari bermacam-macam perbedaan, seperti suku, ras, golongan serta agama.

Oleh karena itu, ujar Turmudi, patutlah semua itu dijaga dengan sebaik-baiknya. Karena hidup dalam perbedaan itu sesungguhnya “menyehatkan”. Dia pun memastikan, pihaknya akan mengambil tindakan tegas kepada siapa saja yang memecah-belah kesatuan NKRI.

“TNI-Polri merupakan tembok terakhir untuk menegakan hukum bagi segala upaya dari kelompok yang ingin mengadu-domba,” tandasnya.

Setali tiga uang dengan Turmudi, Kolonel Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa juga menyampaikan hal yang sama. Dia meminta dengan tegas agar semua elemen masyarakat menjaga situasi kota tetap kondusif, tanpa ada tindakan-tindakan provokasi yang dapat menggangu ketentraman masyarakat.

“Tidak ada satu kelompok yang merasa paling benar. Mari kita jaga rasa persaudaraan dengan baik. Kedewasanan dapat diukur dari cara kita menjunjung tinggi perbedaan,” ucapnya.

Sementara itu, Rizal Effendi berharap dengan adanya deklarasi ini bisa dicontoh oleh seluruh lapisan masyarakat untuk tidak melakuan tindakan-tindkan yang dapat merusak kesatuan NKRI. Dia pun berpesan agar warga Balikpapan lebih menfokuskan menanggulangi Covid-19, ketimbangan melakukan aksi yang tidak terlalu penting.

“Mari kira berangkul tangan, bahu-membahu, fokus mengatasi pandemi Covid-19, agar kehidupan kita menjadi normal dan ekonomi menjadi pulih,” ujar orang nomor satu di Balikpapan itu.

(Sur/ ryan)

194

Leave a Reply

Your email address will not be published.