Wabup Kutim Pastikan THR Pekerja Perusahaan Aman, Minta Support Ribuan Alat Rapid Test
Kutai Timur, Metrokaltim.com – Dalam vidio conference yang digelar pada Senin (20/4) Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Kasmidi menanyakan dengan cermat seputar program coorporate social responsibility (CSR) perusahaan di Kutim yang semuanya di fokuskan kepada penanganan terdampak covid-19.
Adapun pertanyaan Kasmidi kepada seluruh jajaran HRD perusahaan pertambangan terkait bantuan-bantuan apa saja melalui CSR yang telah disosialisasikan terkait penanganan covid-19, ada tidaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), percepatan pembayaran THR serta mensuport dalam menambah ketersediaan Alat Perlindungan Diri (APD), serta alat rapid test.
Alhasil dari laporan sebagian besar perwakilan manajemen perusahaan pertambangan yang tersebar di Kutim dengan penuh kesadaran turut bersinergi secara gotong royong (bahu-membahu), mensupport beragama prasarana penanganan covid – 19 yang diantaranya meliputi masker, sanitizer, disinfektan lengkap dengan alat penyemprotnya, APD dan rapid test.
Selain itu berdasarkan informasi yang didapatkan dari segenap pihak perusahaan pertambangan di Kutim tidak akan melakukan pengurangan tenaga kerjanya (PHK). “Syukur alhamdulillah juga perusahaan telah memajukan tunjangan hari raya (thr) Idul Fitri. Kesadaran akan kedisplinan perusahaan terutama di masa-masa sulit ini dalam menghadapi situasi genting covid 19 perusahaan sangat komunikatif serta memperhatikan kesejahteraan para karyawan khususnya yang terdampak covid,” terang Kasmidi Bulang kepada Metro Kaltim.
Kasmidi Bulang menegaskan semua terkait program bantuan dalam penanganan covid-19 semua terdata pada masing-masing posko gugus penanganan percepatan penanggulangan covid pada masing-masing kecamatannya. “Saya juga menekankan isolasi mandiri kepada perusahaan, serta pemberlakuan pembatasan sosial dalam skala besar. Kami juga masih membutuhkan ribuan alat rapid test?,” jelas Wabup Kutim.
Karena menurut Wabup keberadaan alat rapid test sangat dibutuhkan karena dalam mendeteksi hasil positif dan negatifnya seseorang terpapar atau tidak dengan wabah penularan covid-19. Untuk selanjutnya diambil tindakan upaya medis dalam penyembuhannya.
(rina/riyan)
166