Waoow! 14 Ribu Pengendara Terjaring OPM 2019, Ditlantas Polda Kaltim: Turun 5 Persen

Balikpapan, Metrokaltim.com – Operasi Patuh Mahakam (OPM) 2019 telah berakhir pada Rabu, 11 September. Belasan ribu pengendara di wilayah Kalimantan Timur terjaring razia dalam operasi ini sejak pertama kali operasi ini digelar pada Kamis (29/9) lalu.

Dirlantas Polda Kaltim melalui , Kabag Binops Ditlantas Polda Kaltim, AKBP Indras Budi Purnomo mengungkapkan, selama 14 operasi ini digelar, ada 14.869 pelanggaran terjadi yang dihimpun dari semua wilayah hukum Polda Kaltim.

“Jumlah tersebut terdiri dari kendaraan roda dua dan roda empat, kendaraan roda dua paling banyak melanggar,” katanya di ruang kerjanya, Jumat (13/9) pagi.

Jika dibandingkan dengan OPM 2018, dia menyebutkan, ada penurunan sekitar 763 pelanggaran. Di mana pada operasi yang sama tahun lalu terjadi 15.632 pelanggaran. “Ada penurunan sekitar 5 persen dibanding tahun 2018,” sebutnya.

“Dari sini kita bisa ketahui bahwa kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas ada peningkatan,” imbuh perwira melati dua di pundak itu.

Dari 14.869 pelanggaran, Indras membeberkan, ada tiga kasus pelanggaran yang paling menonjol. Yaitu kasus pelanggaran helm, melawan arus dan pengendara di bawah umur.

Dijelaskannya, kasus helm merupakan pelanggaran paling banyak terjadi. Rata-rata pelanggaran helm, yakni, pengendara tidak menggunakan helm. Selain itu helm yang digunakan pengendara tidak bercap SNI.

“Kalau kasus helm ini sanksinya cuma teguran saja dengan edukasi yang simpatik kepada masyarakat,” jelasnya.

Sedangkan kasus pengendara dibawah umur, kalangan pelajar paling banyak terjaring dalam OPM 2019. “Yang tidak layak berkendaraan itu rata-rata berusia 16, 15, ada juga yang 14 tahun,” urainya.

Ada tiga daerah di Kaltim yang paling banyak terjaring razia OPM ini. Indras memaparkan, ketiga daerah itu, yakni, Kutai Kartanegara (Kukar), Samarinda dan Balikpapan. “Wilayah hukum Polres Kukar paling banyak terjaring,” paparnya.

Namun bukan hanya pelanggaran. Selama digelarnya OPM 2019 juga terjadi kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Ditlantas Polda Kaltim menyatat, ada tiga kasus kecelakaan selama 14 hari operasi ini digelar.

“Untuk jumlah lakalantas pada tahun 2018 terjadi 16 kasus lakalantas, jadi mengalami penurunan sekitar 81 persen dibanding tahun ini,” bebernya.

Dengan telah berakhirnya OPM 2019, Indras menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh masyarakat, teruntuk warga Kaltim yang telah patuh dalam berlulintas dan telah kooperatif selama mengikuti kegiatan operasi ini.

“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semuanya yang sudah ikut meningkatkan program keselamatan berlalulintas ini,” ujarnya.

Dia beraharap, warga bisa memetik hikmah dari tujuan utama OPM, yakni, sadar, patuh dan tertib dalam berlalulintas. “Semoga bukan hanya saat operasi saja kita patuh, namun selamanya. Karena keselamatan adalah kebutuhan kita semua,” pungkasnya.

(sur/riyan)

181

Leave a Reply

Your email address will not be published.