Inovasi Digital Dorong Restorasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat di Kalbar

Hijaukan kembali pesisir! Warga dan pegiat lingkungan bersatu menjaga hutan mangrove demi masa depan bumi. Foto: Istimewa

PONTIANAK, Metrokaltim.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Supadio, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Kalimantan Barat. Salah satu upaya nyata yang dijalankan adalah melalui binaan Destana Patra Berdikari yang berperan aktif dalam mengembangkan dan mengadopsi inovasi digital untuk konservasi lingkungan, khususnya restorasi mangrove.

Desa Patra Berdikari sendiri berfokus pada pelestarian lingkungan dan optimalisasi potensi desa melalui pengelolaan limbah. Pelestarian lingkungan diarahkan pada konservasi ekosistem mangrove yang menjadi bagian penting dari keseimbangan alam pesisir. Desa ini menghadapi masalah limbah sabut kelapa yang selama ini tidak terkelola dengan baik dan menumpuk, namun melalui program binaan ini, limbah tersebut kini dapat diolah menjadi produk bernilai tambah seperti cocopeat, yaitu media tanam berbahan dasar serbuk sabut kelapa yang memiliki kemampuan menyimpan air dan nutrisi sehingga ideal digunakan untuk penanaman mangrove dan tanaman lainnya serta pot cocopeat dan sapu lidi. Program ini berjalan di Desa Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya, yang juga memiliki potensi besar dalam konservasi mangrove.

Destana Patra Berdikari bekerja sama dengan platform Mangrove Digital, sebuah inisiatif teknologi yang menghubungkan individu, perusahaan, dan pegiat lingkungan untuk bersama-sama menjaga dan merestorasi mangrove. Lewat platform ini, informasi tentang area konservasi dan dampak lingkungan bisa diakses secara terbuka, sekaligus mengajak berbagai pihak ikut berperan aktif dalam pelestarian mangrove di Indonesia.

Mangrove Digital sendiri diinisiasi oleh Rudi Hartono, seorang pemuda penggiat lingkungan dari Desa Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, yang merupakan mitra binaan AFT Supadio. Berawal dari keresahan akan kondisi ekosistem mangrove yang semakin terancam, Rudi mengajak komunitas pegiat mangrove untuk berkolaborasi menciptakan platform digital yang mempermudah proses konservasi dan pengawasan mangrove secara transparan dan terintegrasi. Platform ini dapat diakses melalui website https://mangrovedigital.org/ yang menjangkau pengguna lebih luas, dengan paket konservasi yang terjangkau mulai dari Rp5.000 per bibit.

Dalam kesempatan terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan, Edi Mangun, menyampaikan, “Kami sangat mendukung inovasi seperti Mangrove Digital karena sejalan dengan visi kami untuk berkontribusi aktif dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di Kalimantan,” ujarnya.

“Melalui Destana Patra Berdikari AFT Supadio, kami berupaya tidak hanya menyediakan dukungan teknis dan logistik, tetapi juga mendorong pemanfaatan teknologi dalam konservasi lingkungan. Kami yakin kolaborasi ini dapat mempercepat upaya restorasi mangrove sekaligus meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat serta dunia usaha dalam menjaga kelestarian ekosistem kita,”tutup Edi.

Komitmen Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui program ini juga merupakan bagian dari kontribusi perusahaan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 13 (Action on Climate Change), SDG 14 (Life Below Water). Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi multipihak, Pertamina berupaya mewujudkan program restorasi lingkungan berbasis teknologi dan memberdayakan potensi lokal melalui Destana Patra Berdikari, sebagai bagian dari kontribusi nyata perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia. (*/ Ries).

87

Leave a Reply

Your email address will not be published.