IFG Dorong Inklusi Asuransi Lewat Edukasi, Inovasi Produk dan Transformasi Digital

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN di sektor asuransi, penjaminan, dan investasi, terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi asuransi nasional melalui tiga pilar utama yakni edukasi yang memberdayakan, inovasi produk yang terjangkau, serta kolaborasi dan transformasi digital.
Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menjelaskan bahwa literasi asuransi menjadi fondasi penting dalam membangun kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, IFG bersama 10 anggota holding aktif memberikan edukasi kepada segmen strategis seperti keluarga muda, pelaku UMKM, generasi muda, dan masyarakat di wilayah terpencil.
“Kami hadir langsung di tengah masyarakat dengan simulasi praktis, bukan hanya teori. Misalnya, edukasi soal manfaat asuransi bagi warung UMKM yang rentan risiko, atau pentingnya asuransi jiwa bagi kepala keluarga,” ucap Denny, Selasa (21/10/2025).
Dalam upaya meningkatkan aksesibilitas, IFG menghadirkan produk asuransi dengan premi rendah, seperti LifeSAVER dari IFG Life yang memberikan perlindungan kecelakaan mulai dari Rp25.000 per bulan. Ada juga produk Third Party Liability (TPL) dari Jasa Raharja Putera yang memberikan perlindungan terhadap risiko kecelakaan yang merugikan pihak ketiga.
“Produk mikro lainnya disesuaikan dengan kebutuhan UMKM, seperti asuransi dari Askrindo yang dirancang untuk menjangkau pelaku usaha kecil,” jelasnya.
Untuk memperluas jangkauan, IFG meluncurkan aplikasi One by IFG sebagai “super app” inklusi keuangan. Aplikasi ini mengintegrasikan layanan asuransi, investasi, dan kesehatan digital, memungkinkan masyarakat dari berbagai latar belakang, termasuk nelayan dan pekerja lepas, mengakses perlindungan secara praktis.
Fitur seperti klaim digital dan konsultasi kesehatan daring dihadirkan agar proses lebih sederhana dan manusiawi, terutama bagi masyarakat yang selama ini belum terlayani.
Melalui kolaborasi dengan regulator, universitas, komunitas, dan lembaga keuangan lokal, IFG menyampaikan edukasi asuransi secara masif.
“IFG juga mengembangkan lembaga riset IFG Progress untuk mengevaluasi tingkat literasi dan inklusi, serta menjadi basis pengambilan kebijakan berbasis data,” lanjutnya.
IFG Progress mencatat bahwa tingkat literasi keuangan perasuransian nasional meningkat dari 36,90 persen menjadi 45,45 persen pada 2025. Sementara inklusi asuransi melonjak dari 12,21 persen menjadi 28,5 persen berdasarkan data OJK.
Sebagai holding BUMN, IFG juga berkomitmen terhadap prinsip keuangan berkelanjutan berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG). IFG menjalankan berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), salah satunya Kindness to Progress yang telah dilakukan di beberapa desa di Indonesia.
“Program ini berdampak langsung bagi 325 orang dan 3.356 penerima manfaat tidak langsung, dengan nilai dampak ekonomi mencapai Rp1,63 miliar dan skor Social Return on Investment (SROI) sebesar 4,99,” imbuhnya.
IFG menargetkan peningkatan signifikan literasi dan inklusi asuransi dalam lima tahun ke depan melalui edukasi masif, penetrasi produk inovatif, dan kolaborasi strategis. Fokusnya adalah menjadikan asuransi sebagai bagian dari gaya hidup aman, bukan sekadar produk keuangan.
“Kami ingin asuransi menjadi kebutuhan dasar yang mudah diakses semua lapisan masyarakat. Digitalisasi adalah jembatan untuk mengatasi keterbatasan geografis dan literasi,” tegas Denny.
Penulis: Ar
Editor: Alfa
