Mahasiswa Makin Berani Melapor, Komisi X DPR Dorong Kampus Bangun Budaya Anti Kekerasan
BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Peningkatan keberanian mahasiswa dalam melaporkan kasus kekerasan di lingkungan pendidikan dinilai sebagai sinyal positif oleh Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian.
Menurutnya, hal itu menunjukkan adanya perubahan budaya di kampus, dari semula enggan berbicara kini mulai berani mengungkapkan masalah. Hal ini disampaikan saat menggelar sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) di Universitas Balikpapan (Uniba), Selasa (2/12/2025).
Hetifah menilai laporan yang meningkat bukan tanda situasi memburuk, tetapi bentuk kesadaran baru di kalangan mahasiswa bahwa kekerasan baik fisik, psikis, seksual, maupun perundungan bukan lagi sesuatu yang harus ditutupi.
“Lingkungan kampus harus aman dan inklusif. Tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apa pun. Ini musuh bersama,” terang Hetifah dihadapan mahasiswa.
Ia menambahkan, PPKPT tidak hanya menyasar kekerasan seksual, tetapi juga diskriminasi, intimidasi, serta kebijakan kampus yang berpotensi menghambat kebebasan akademik. Karena itu, ia meminta perguruan tinggi menyiapkan sistem pencegahan yang lebih kuat, jalur pelaporan yang mudah diakses, hingga pendampingan bagi korban.
Hetifah juga menyoroti data nasional yang menunjukkan tingginya kasus kekerasan, termasuk di Kaltim, di mana mayoritas korbannya merupakan mahasiswa. Lebih dari separuh kejadian terjadi di dalam kampus.
“Tanggung jawab mencegah kekerasan tidak hanya pada kampus, tetapi keluarga, pemerintah daerah, organisasi mahasiswa, hingga komunitas,” ujarnya.
Dari pihak kampus, Ketua Pembina YAPENTI-DWK Uniba, Rendi Susiswo Ismail, menyampaikan komitmen menjaga kampus tetap aman dan bebas kekerasan. Ia mengatakan hingga kini Uniba belum mencatat adanya kasus kekerasan, baik verbal maupun nonverbal.
“Kami akan terus menjaga lingkungan yang kondusif agar mahasiswa bisa berkembang optimal,” tambah Rendi.
Rendi mengapresiasi perhatian Hetifah terhadap isu pendidikan, termasuk upaya peningkatan mutu perguruan tinggi dan pengembangan program studi baru seperti fakultas kedokteran.
Kegiatan sosialisasi ditutup dengan diskusi interaktif antara mahasiswa dan narasumber. Para peserta membahas cara mencegah kekerasan, membangun budaya kampus yang sehat, serta pentingnya keberanian melapor jika terjadi pelanggaran.
Penulis: Ar
Editor: Alfa
408
