Proyek Startegis RDMP HSSE Menjadi Prioritas Utama Dalam Pembangunan
P{royek Pembanguan Kilang Pertamian Balikpapan mencapai tahap akhir. Foto Ibnu
BALIKPAPAN, Metrokaltim.com — Proyek strategis Kilang Pertamina Balikpapan digadang – gadang menjadi Kilang minyak terbesar di Indonesia dengan kapasitas 360.000 barel per hari.
Pembangunan proyek kilang Pertamiana Balikpapan yang di mulai sejak 2019 dengan tujuan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas kilang.
Keselamatan kerja dalam pembangunan proyek Refinery Development Master Plan Kilang Pertamina Balikpapan merupakan aspek terpenting dalam kelancaran pembagunan kontruksi kilang. Penerapan Aspek Health, Safety, Security dan Environment ( HSSE) dilaksanakan secara ketat dalam setiap kegiatan.
Vice President (VP) Legal & Relation PT Kilang Pertamina Balikpapan, Asep Sulaeman, menegaskan bahwa HSSE merupakan prioritas yang harus di laksanakan dan tidak dapat ditawar. “Sebagai proyek dengan skala besar dan risiko tinggi, kami menempatkan HSSE sebagai budaya kerja. Setiap pekerja, kontraktor, maupun mitra kerja harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap keselamatan di tempat kerja,” ujarnya.

Asep Sulaiman melanjutkan, upaya memperkuat budaya keselamatan, Kilang Pertamina Balikpapan menginisiasi 12 program budaya safety yang berkelanjutan. Salah satunya adalah Safety Culture Champion, yang berperan sebagai agen penyebar budaya kerja aman dan menjadi panutan bagi pekerja lainnya.
“ Kami berikan “Posko kita semua healing”, yang bertujuan sebagai sarana komunikasi , hiburan dan pembelajaran untuk pekerja sehinga bisa menjaga kesehatan mental dan mengurangi rasa stress saat melakuakn pekerjaan yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja” beber Asep.
Untuk membangun kedekatan antarpekerja, Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) ,menerapkan kampanye untuk saling menyapa dan memberi salam. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana kerja yang hangat dan penuh kepedulian. “ Manajemen juga rutin melaksanakan kegiatan interaksi langsung antara pimpinan dan pekerja di lapangan guna menampung masukan serta mengetahui kondisi kerja secara nyata.

Dalam ini ada hal yang menarik yakni Pertamina juga melibatkan pekerja Wanita. Dimana para pekerja wanita turun langsung ke lapangan untuk memberikan apresiasi dan pesan positif bagi rekan-rekan kerja, sekaligus memperkuat semangat dan kepedulian terhadap keselamatan bersama.
Salah satu pekerja konstruksi, Unding Arief, mengaku bahwa perhatian terhadap keselamatan kerja sangat penting. “Kami bekerja bukan hanya untuk hari ini, tapi juga demi keluarga yang menunggu di rumah. Sebagai welder yang sering bekerja di ketinggian, saya harus selalu memastikan perlengkapan dan prosedur keselamatan dijalankan dengan benar,” ujarnya.
Penulis: Ries
Editor: Alfa
55
