UMKM Kalimantan Didorong Naik Kelas, Pertamina dan Rumah BUMN Gelar UMK Academy 2025

Antusias dan haus ilmu! Para pelaku UMKM Kalimantan serius menyerap strategi bisnis di sesi pelatihan UMK Academy 2025.

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Komitmen untuk memperkuat sektor usaha mikro dan kecil (UMK) kembali ditunjukkan oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui penyelenggaraan Pelatihan Pertamina UMK Academy 2025, yang kali ini berlokasi di Rumah BUMN Balikpapan. Program pelatihan ini diikuti oleh 80 pelaku UMKM dari berbagai daerah di Kalimantan, baik secara langsung maupun daring melalui platform Zoom.

Program ini menjadi bagian dari inisiatif berkelanjutan Pertamina dalam memberdayakan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Sejak diluncurkan pada tahun 2020, UMK Academy telah berhasil membina ribuan pelaku usaha kecil agar naik kelas, mengembangkan daya saing, dan mampu bertahan di tengah dinamika pasar yang semakin kompetitif.

Kolaborasi strategis antara Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan dan Rumah BUMN Balikpapan ini bertujuan menghadirkan pendekatan pembinaan yang lebih menyeluruh dan berdampak nyata. Rumah BUMN berperan sebagai mitra fasilitator yang mendekatkan program kepada masyarakat, menyediakan ruang, pendampingan, dan jaringan lokal, sementara Pertamina menghadirkan kurikulum pelatihan, mentor ahli, serta proses kurasi yang ketat untuk memastikan kualitas pengembangan UMKM yang berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Edi Mangun, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, menegaskan pentingnya posisi UMKM dalam struktur ekonomi nasional. Menurutnya, peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa, termasuk dunia usaha.

“Kami mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan UMK Academy ini. Program ini bukan sekadar pelatihan, tapi juga ruang kolaborasi untuk mendorong UMKM terus berinovasi, mengembangkan ide kreatif, dan melangkah menuju pasar nasional bahkan global,” ujar Edi.

Lebih lanjut, Edi menambahkan bahwa Pertamina terus berkomitmen menjadi mitra strategis UMKM Indonesia dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks. “Kami ingin UMKM Indonesia tidak hanya bertahan, tapi mampu tumbuh cepat, melesat jauh, dan naik kelas. Itulah semangat yang terus kami bawa dalam pelaksanaan UMK Academy ini,” tegasnya.

Pelatihan yang berlangsung selama satu hari ini dikemas secara interaktif dan fokus pada kebutuhan aktual para pelaku usaha. Peserta dibekali tiga modul utama yang disusun secara strategis untuk menjawab tantangan nyata di lapangan. Modul pertama berjudul “Strategi Penentu Harga dan Manajemen Arus Kas”, disampaikan oleh Citrasari Alfa Theodora, Finance Lead Private Sector Balikpapan. Sesi ini mengupas tuntas bagaimana pelaku usaha menetapkan harga jual secara adil dan kompetitif, serta mengelola keuangan usaha agar tetap sehat dan berkelanjutan.

Modul kedua mengangkat tema “Go Green UMK: Menuju Bisnis Ramah Lingkungan” bersama Dianisa Ester, Co-Founder Ciro Wase. Dalam sesi ini, peserta diajak memahami pentingnya transisi menuju model bisnis berkelanjutan, mulai dari pengemasan hingga pemilihan bahan baku yang ramah lingkungan. Sementara itu, modul ketiga bertajuk “Riset dan Analisa Pasar untuk Pengembangan Usaha”, dibawakan oleh Sunan Yan Al-Hadad, pendiri LiburanBPN. Ia membagikan strategi riset pasar yang aplikatif agar peserta mampu memahami kebutuhan konsumen serta tren yang berkembang di pasarnya masing-masing.

Ketiga materi tersebut tidak hanya memberikan wawasan teoritis, tetapi juga praktik langsung dan studi kasus dari pengalaman narasumber. Dengan metode penyampaian yang komunikatif dan berbasis diskusi, pelatihan ini mendorong peserta untuk aktif bertanya, berbagi pengalaman, dan mulai menyusun strategi nyata untuk pengembangan usaha masing-masing.

Rumah BUMN Sebagai tuan rumah kegiatan, Dalam keterangannya, Novi, selaku fasilitator, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan kurasi menuju Kelas Nasional UMK Academy. Namun menurutnya, nilai utama dari pelatihan ini terletak pada keberlanjutan pendampingan, bukan sekadar lolos seleksi.

“Program ini bukan akhir, melainkan awal dari proses panjang untuk naik kelas. Bagi peserta yang belum terkurasi ke tingkat nasional, jangan berkecil hati, karena kami tetap mendampingi melalui sesi coaching dan kegiatan lainnya hingga Desember nanti,” jelas Novi.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif peserta dalam setiap sesi, karena kontribusi tersebut akan menjadi poin tambahan dalam proses evaluasi dan seleksi ke tahap berikutnya.

Antusiasme tinggi datang dari para peserta yang merasa pelatihan ini memberikan dampak langsung terhadap pola pikir dan strategi bisnis mereka. Feibe Mantur, pelaku usaha kuliner asal Balikpapan, mengaku banyak mendapatkan pencerahan dari sesi pengelolaan keuangan.
“Materinya sangat aplikatif. Saya jadi tahu bagaimana cara menetapkan harga jual dengan benar, dan pentingnya mengatur arus kas. Harapannya, saya bisa langsung menerapkan ilmu ini agar usaha saya berkembang lebih profesional,” ujarnya.

Pelatihan UMK Academy bukan sekadar kegiatan edukatif, melainkan langkah konkret membangun ekosistem UMKM yang inovatif dan kompetitif. Dengan model pelatihan hybrid yang menjangkau berbagai daerah di Kalimantan dan melibatkan banyak pemangku kepentingan, Pertamina berharap program ini bisa menjadi motor penggerak transformasi UMKM secara nasional. (*).

48

Leave a Reply

Your email address will not be published.