Apical Group Bangun Desa Berkelanjutan di Kutai Timur, Latih 459 Petani, Tanam 30.000 Pohon, dan Bantu Legalitas Usaha 

Kutai Timur, Metrokaltim.com – Upaya menciptakan desa berkelanjutan di Kutai Timur mulai menunjukkan hasil positif. Program Sustainable Living Village (SLV) dari Apical Group yang baru berjalan satu tahun telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat di tiga desa di Kecamatan Bengalon yakni Tepian Indah, Tepian Langsat, dan Tepian Makmur.

Melalui program ini, sebanyak 459 petani kelapa sawit telah mendapatkan pelatihan praktik terbaik30.000 pohon ditanam, dan 88 petani menerima dokumen legal usaha pertanian (STDB).

“Langkah ini menjadi awal yang menjanjikan dari target jangka panjang program selama tiga tahun,” ucap CSR Manager Apical Group, Agus Wiastono, dalam siaran persnya, Sabtu (12/7/2025).

SLV mengusung pendekatan menyeluruh, tidak hanya menanam pohon atau pelatihan semata, tapi juga menyentuh aspek ekonomi, lingkungan, dan legalitas. Program ini mencakup empat fokus utama, antaranya meningkatkan mata pencaharian masyarakat, melestarikan hutan, memperbaiki rantai pasok pertanian, dan menguatkan kolaborasi dengan pemerintah dan pihak terkait.

Lanjut Agus, di bidang lingkungan, Apical menargetkan penanaman 90.000 pohon dalam tiga tahun. Tahun pertama, mereka berhasil menanam 30.000 pohon.

“Bahkan, awal tahun kedua dibuka dengan penanaman tambahan 2.000 pohon pada 9 Juli 2025. Kegiatan ini melibatkan masyarakat, pemerintah, hingga mitra perusahaan,” lanjutnya.

Tak hanya menanam pohon, Apical juga fokus membangun kapasitas petani. Pelatihan Best Management Practices(BMP) diikuti oleh 459 petani, ini jauh di atas target awal yang hanya 150 petani. Materi yang diberikan antara lain cara memilih bibit unggul dan teknik pembibitan sawit yang benar.

“Pelatihan lanjutan terus berlanjut, seperti yang baru saja digelar di Desa Tepian Indah pada 8 Juli, bekerja sama dengan Earthworm Foundation,” akunya.

Aspek legalitas juga jadi perhatian. Program SLV membantu petani mendapatkan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dokumen penting agar petani bisa mengakses pembiayaan dan mengikuti sertifikasi keberlanjutan seperti ISPO dan RSPO. Hingga saat ini, sudah 88 STDB diterbitkan dari target 500.

“Untuk menambah sumber penghasilan masyarakat, Apical juga membangun kebun percontohan (demplot) kakao. Satu dari dua demplot sudah selesai dan mulai difungsikan sebagai lahan pembelajaran budidaya kakao yang baik,” imbuhnya.

Agus menyatakan keberhasilan di tahun pertama ini adalah fondasi kuat untuk mewujudkan perubahan lebih besar ke depannya.

“Partisipasi aktif masyarakat jadi kunci. Kami ingin terus mendorong desa yang mandiri, hijau, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Program SLV menjadi wujud nyata filosofi 5C Apical Group yakni Community, Country, Climate, Customer, dan Company yang menekankan pentingnya sinergi antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.

Penulis: Mys

Editor: Alfa

238

Leave a Reply

Your email address will not be published.