Bayi Ditemukan di Teras Rumah Warga Balikpapan, Kembali ke Keluarga Setelah Diperiksa Kesehatannya

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Kasus penemuan bayi yang terjadi di teras rumah warga di Balikpapan pada akhir September 2024 masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Bayi berinisial MFB yang ditemukan dalam kondisi terbungkus kain tersebut kini telah kembali ke keluarga kandungnya setelah menjalani pemeriksaan medis.

Pada Jumat (8/11/2024), pihak kepolisian bersama dengan petugas Puskesmas Gunung Sari Ulu menyerahkan bayi berusia tiga bulan itu kepada keluarga di Balikpapan. Penyerahan dilakukan setelah pihak berwenang memastikan identitas keluarga kandung.

Kanit PPA Polresta Balikpapan, Ipda Futuhatul Laduniyah, menyampaikan bahwa meskipun orang tua kandung bayi hadir dalam proses penyerahan, pengasuhan bayi sepenuhnya diserahkan kepada nenek dari pihak ibu. “Kami telah menyerahkan bayi tersebut kepada keluarga kandungnya, yang sudah kami identifikasi,” ungkap Ipda Futuhatul.

Meskipun orang tua bayi telah dicatat sebagai terlapor dalam kasus ini, status mereka hingga kini belum ditetapkan sebagai tersangka. Ipda Futuhatul menegaskan bahwa proses hukum terkait penemuan bayi ini masih berlangsung. “Proses hukum sedang berjalan, dan kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelah ada perkembangan,” tambahnya.

Sebagai informasi, bayi MFB ditemukan oleh seorang warga bernama Fajrin pada dini hari, 26 September 2024, di teras rumahnya yang terletak di Jalan S. Parman. Awalnya, ibu bayi, Nur Aini, mengira tangisan bayi tersebut merupakan suara hantu. Bayi itu ditemukan terbungkus kain jarik dengan pakaian berwarna hitam, serta sebuah surat dari orang tua yang meminta agar bayi tersebut dirawat dengan baik. Surat tersebut juga mencatat bahwa bayi tersebut lahir pada 25 Agustus 2024.

Setelah ditemukan, bayi tersebut dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan medis sebelum akhirnya diserahkan kembali kepada keluarga kandungnya. Hingga saat ini, belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini, dan orang tua bayi masih berstatus terlapor.