Kolaborasi Pertamina dan Difabel Balikpapan Hasilkan Inovasi Batik Unik

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Keterbatasan fisik bukanlah penghalang bagi kreativitas. Ini dibuktikan oleh kelompok disabilitas yang berpartisipasi dalam seni membatik. PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, melalui Integrated Terminal Balikpapan, menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bertajuk “Permadani” (Pertamina Membatik Bersama Disabilitas Inovasi) untuk mendukung upaya ini.

Program Permadani, yang dibentuk pada awal tahun 2023, kini semakin eksis dan berkembang. Seni membatik tidak hanya membangkitkan semangat kreatif, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi para peserta. Meski demikian, persaingan pasar mengharuskan adanya peningkatan kapasitas kelompok ini.

Dari tanggal 10 hingga 14 Juli 2024, Pertamina IT Balikpapan mengadakan pelatihan menggambar motif batik. Pelatihan ini bertujuan agar kelompok Permadani dapat mengembangkan motif batik khas mereka sendiri, yang kemudian bisa dipatenkan. Pelatihan mencakup berbagai sesi, mulai dari menggambar, mencanting, mewarnai, hingga proses akhir pencucian.

Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan, menjelaskan, “Pelatihan ini adalah bukti komitmen Pertamina dalam memberdayakan masyarakat agar lebih aktif dan mandiri, sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Program ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, berfokus pada pengembangan pilar sosial, ekonomi, lingkungan, dan tata kelola.”

Pelatihan tersebut juga didampingi oleh Ibu Eka Rahayu, pemilik E’ Batik Borneo (EBABON). Meski proses yang diajarkan serupa dengan teknik membatik yang sudah mereka ketahui, Ibu Eka memberikan berbagai tips baru yang sangat berguna. Misalnya, penggunaan pewarna akhir (water glass) tanpa tambahan air untuk mencegah luntur, serta teknik pencucian yang tidak meninggalkan residu lilin pada kain.

Dengan pelatihan ini, diharapkan kelompok Permadani dapat lebih aktif dan inovatif dalam memasarkan produk batik mereka. Hal ini akan membantu para penyandang disabilitas untuk meningkatkan kemandirian, baik secara individu maupun kelompok.

249

Leave a Reply

Your email address will not be published.