Perjuangan Menuju BBM Satu Harga di Ujung Negeri, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur

Perjuangan mengantarkan BBM menuju Kabupaten Mahakam Ulu

MAHAKAM ULU, Metrokaltim.com — Hari Kamis 22 Juli 2024 menjadi sejarah baru bagi perjuangan distribusi BBM Satu Harga di ujung Negeri, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur. Sebagai pewarta, saya merasakan secara langsung betapa sulitnya perjalanan untuk mencapai wilayah tersebut demi memastikan pasokan energi bagi masyarakat setempat.

Kabupaten Mahakam Ulu merupakan Kabupaten termuda di Provinsi Kalimantan Timur. Dimana dulunya Mahakam Ulu masih tergabung dengan Kabupaten Kutai Barat, setelah melalui perjalan panjang, Mahakam Ulu resmi menjadi Kabupaten termuda di Provinsi Kalimantan Timur pada tangal 23 April tahun 2013.

Saat ini di Kabupten Mahakam Ulu terdapat 5 (lima) Kecamatan yakni Kecamatan Long Apari, Kecamatan Long Pahangai, Kecamatan Long Bagun dan Kecamatan Long Hubung serta Kecamatan Long   Laham. Dalam 5 (lima) Kecamatan tersebut terdapat sebanyak 50 kampung, dengan jumlah penduduk Mahakam Ulu pada pertengahan tahun 2024 sebanyak 39.319 orang. Penduduk Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, didominasi oleh suku Dayak dan beberapa suku pendatang dari berbagai daerah di Indonesia.

Kabupaten Mahakam Ulu masuk dalam daerah 3T, terdepan, terluar dan tertinggal, akses untuk menuju Kabupaten Mahakam Ulu, saat ini terdapat dua jalur darat dan jalur sungai. Untuk menempuh Jalur darat   kita harus mempersiapkan segala sesuatunya lantaran membutuhkan waktu yang lebih lama, hal ini disebabkan akses jalan yang belum memadai. Sementara jalur sungai memakan waktu lebih cepat   sehingga banyak warga Mahakam Ulu lebih memilih jalur sungai dengan biaya yang sedikit tinggi, namun menyingkat waktu tempuh.

Jauhnya jarak Kabupaten termuda di Kalimantan Timur ini membuat sejumlah harga kebutuhan bahan   pokok ikut naik, hal itu di maklumi oleh warga setempat lantaran tingginya biaya angkut bahan pokok dari kabupaten Kutai Barat untuk bisa mencapai di ujung negeri, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

Selain harga bahan makan, harga BBM di kala itu juga sempat melejit tinggi, dalam satu liter harga pertalite bisa mencapai Rp 25.000, harga ini terjadi sebelum   adanya SPBU Kompak pada bulan desember tahun 2017.Dimana kehadiran SPBU Kompak di Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari. SPBU Kompak ini merupakan salah satu bentuk realiasasi dari program BBM 1 Harga yang di canangkan oleh Pemerintah sehingga bisa membantu perekonoiam masyarakat, yang sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani, penambang emas dan buruh kayu.

Untuk lebih mengetahui keseharian masyarakat dan juga distirbusi BBM 1 harga di Mahakam Ulu kami mulai melakukan perjalan. Tepatnya pada tanggal 22 juli 2024, perjalan kami mulai dari Kota Balikpapan menuju Kota Samarinda melalui jalur darat yang memakan waktu satu setengah jam, melalui jalan Tol Balsam . Setelah beristirahat sejenak, perjalanan dilanjutkan menuju Kabupten Kutai Kartanegara dan akhirnya sampai di Kutai Barat, dengan total waktu tempuh sekitar sembilan jam. Kondisi jalan yang rusak di beberapa titik ruas jalan membuat laju kendaraan yang kami gunakan harus diperlambat, menjadikan perjalanan darat ini cukup melelahkan.

Setelah tiba di Kutai Barat saat malam hari, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah hotel   setelah melalui perjalanan panjang. Tanggal 23 Juli 2024 mentari pagi menyambut kami di Kabupaten Kutai Barat, menandai di mulainya perjalan dilanjutkan kembali. Usai memikmati sarapan pagi yang cukup sederhana kami melanjutkan perjalan sekitar satu jam untuk tiba di pelabuhan Tering Kutai Barat. Dimana Pelabuhan ini merupakan pelabuhan satu-satunya yang di guankan oleh warga untuk melakukan   bongkar muat barang dan orang dari dan menuju Mahakam ulu. Speed Boat dengan kapasitas dua mesin 400 PK telah menunggu kami untuk menyusuri Sungai Mahakam menuju lokasi distribusi BBM 1 harga di Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

Untuk harga tiket sekali jalan dari Pelabuhan Tering, Kutai Barat menuju Kecamatan Long Bagun dan Long Pahangai Kabupaten Mahakam Ulu sebesar Rp.400.000 per orang. jika ingin melanjutkan perjalanan hingga Kecamatan Long Apari harga tiket bisa mencapai kisaran Rp1.000.000, dimana Kecamatan Long Apari merupakan kecamatan terakhir yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Malaysia.

Dalam perjalanan melalui jalur sungai ini, saya di suguhkan pemandangan alam yang memukau menyambut kami, seperti hamparan batu kali besar dan dinding batu kapur yang menjulang tinggi dan terhampat luas, sejumlah air terjun tampak indah dengan pepohonan yang rimbun kami lalui.  Namun, pemandangan indah ini disertai juga dengan tantangan besar. Kami harus melewati beberapa riam berbahaya, seperti Riam Udang, Riam Panjang, dan Riam 612, yang masing-masing menyimpan cerita misteri dan risiko besar, termasuk bebatuan besar yang dapat menenggelamkan kapal.

Sesekali kami berhenti di tepi sungai untuk beristirahat sejenak dan menikmati hamparan luas batu kerikil yang membentang di antara sungai mahakam. sejumlah masyarakat terlihat menambang batu kerikil dan pasir sungai yang di bawanya menggunakan perahu kecil.

Dalam perjalanan yang saya lakukan bersama Tim dari PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, saya  bertemu  dengan kapal Landing Craf Tank ( LCT ) yang membawa BBM jenis Pertalite sebanyak 150  ton sedang menuju Hulu Sungai Mahakam untuk melakukan bongkar  BBM. Dimana kapal inilah yang akan menghantarkan BBM 1 harga hingga di Desa Long Pahangai. Perjalan Kapal LCT ini sudah dua hari sejak dari kota samarinda, kapal bewarna merah ini terus melaju melawan derasnya arus sungai. Nampak dari kejauhan sebagian anak buah kapal (ABK) LCT menurunkan sebilah kayu panjang untuk mengukur kedalaman sungai yang di lalui, lantaran air sungai semakin surut. Kapal LCT yang terus berjalan akhirya berhenti dan sandar ditepi sungai diakibatkan air sungai semakin surut dan harus mengurangi beban muatan.

Speed Boat yang kami tumpangi merapat ke Kapal LCT, saya pun langsung berbincang dengan sang kapten kapal Rapta Indah C5.  Imron Nursadi mengatakan, beban BBM harus di kurangi lantran kedalam air sungai sudah tidak memungkinkan untuk dilalui dengan muatan 150 ton BBM. Kendala membawa BBM dengan kondisi air surut sangat riskan karena beberapa kali dasar kapal telah menyenggol bebatuan di dasar sungai sehingga kapten memutuskan untuk bertambat sembari menunggu air besar.

“Untuk perjalan dari samarinda hingga Mahakam Ulu, Kecamatan Long Pahangai memakan waktu sekitar 96 jam atau sekitar 4 hari dalam kondisi normal. Namun jika kondisi air surut maka waktu akan bertambah lama,” Jelas sang Kapten.

Untuk memastikan pasokan BBM pertalite sampai di SPBU Kompak 66.757.08 yang berada Long Pahangai , Kabupaten Mahakm Ulu pemilik perusahaan SPBU Kompak  telah menghubungi kapal long boat yang akan  membantu mengurangi beban muatan yang ada di kapal LCT Rapta Indah C5, hal ini di lakukan agar BBM jenis pertalite  bisa sampai ditjuan sesuai waktu yang di tentukan.

“ Sementara kapal LCT kami tambatkan, dan menunggu kapal long boat untuk mengangsur BBM  ke SPBU Kompak, sehingga beban muatan di kapal LCT sedikit berkurang, tambah sang kapten.

Long Boat yang di tunggu pun tiba, sebanyak tiga (3) long boat datang secara bersamaan. Kapal long boat dengan panjang sekitar 15 meter memuat sebanyak 30 drum kosong, dengan Anak Buah Kapal (ABK) ada 6 orang. Long boat langsung merapat ke sisi kiri kapal LCT, dengan sejumlah drum sudah di persiapkan oleh ABK long boat.

Terik matahari yang cukup panas siang itu, mengharuskan sejumlah drum yang sebelum diisi di siram dengan air untuk mendinginkan suhu drum untuk menghindari hal-hal yang tidak di ingingkan terjadi saat dilakukan pemindahan BBM dari LCT ke drum di kapal long boat. Sembari di lakukan pengisian, drum terus dibahasi dengan air sungai untuk menurunkan suhu panas, usai dilakukan pengisianlong boat langsung melakukan perjalanan menuju Hulu Mahakam untuk menghantarkan BBM menuju SPBU Kompak yang ada di Desa Long Pahangai, Mahakam Ulu.

Kepiawaian sang kapten long boat di uji, dimana jalur yang di lalui tidak semulus sungai seperti biasanya, sang kapten harus mengetahui dan hapal akan jalur sungai, untuk menghindari bebatuan yang ada di dasar sungai. Hempasan riam sangat besar, kiri kanan sungai mengintai bebatuan besar yang siap memecahkan kapal.

Para Anak Buah Kapal long boat berjibaku menurunkan drum berisi BBM untuk mengurangi beban muatan lantaran air sungai surut

Perjuangan untuk menyalurkan BBM ini tak berhenti di situ saja. Saat air sungai dirasa tidak bisa di lewati dengan muatan cukup banyak, para awak kapal long boat harus saling bahu-membahu menurunkan sebagain drum BBM di tepi sungai, di karenakan, kedalaman air sungai semakin surut. Hal ini di lakukan untuk mengahindari terbenturnya dasar kapal di bebatuan di dasar sungai. Para anak buah kapal long boat mulai menurunkan sebagian drum di tepi sungai kemudian mengikatknya agar tidak larut terbawa arus deras sungai.

Yosep Hupad Lung, seorang kapten kapal long boat “Dawai Indah 03” yang merupakan warga asli Mahakam Ulu dari suku Dayak Bahau, menceritakan bahwa perjalanan menuju Long Bagun, Long Pahangai hingga Long Apari selalu diwarnai dengan tantangan besar. Saat air pasang, Riam Udang menjadi ancaman utama ditambah larutnya batang kayu yang bisa menabrak kapal, sementara saat air surut, Riam Panjang yang sangat berbahaya, dengan bebatuan besar yang mengintai setiap kapal yang melintas.

“Air surut, ya harus sering melakukan bongkar muatan agar kapal tidak kandas. Setelah aman, kapal kembali lagi mengangkut drum yang sebelumnya diturunkan,” ungkap Hupad.

Hupad melanjutkan, perjalan panjang ini memakan waktu bisa dua hingga tiga hari perjalan, tergantung dari kedalaman air sungai. Saya (Yosep) hanya bisa berjalan saat siang hari hingga sore, sehingga dalam setiap perjalan untuk menghantarkan BBM hingga di hulu sungai dipastian kami akan menginap di perjalanan.

Dalam setiap perjalan yang dilalui pasti melewati sejumlah kampung, di situ kapten kapal harus tau kapan   mengurangi laju speed boat yang di bawanya, lantaran banyak masyarakat yang mencari ikan dan melintas menggunakan perahu kecil, di khawatirkan jika kecepatan tidak di kurangi dan menimbulkan gelombang besar sehingga bisa membuat kapal kecil tenggelam dan kapten harus mengganti denda sesuai dengan hukum adat yang berlaku.

Setelah melakukan perjalan panjang melalui jalur sungai, saya pun tiba di Kecamatan Long Bagun bersama lima rekan dari PT Pertamina Patra Niaga Kalimantan. Kami pun beristirahat sembari meluruskan pinggang setelah menempuh perjalan yang cuku panjang di sebuah penginapan di tepi sungai. Dari informasi yang saya dapatkan, bahwasanya kapal long boat yang membawa drum berisi BBM pertalite akan tiba sekitar dua hari kedapan, mengingat air sungai yang terus surut sehingga menghambat laju kapal yang membawa BBM.

Pada tanggal 24 Juli 2024 pagi hari, saya mencoba melihat SPBU Kompak yang ada di Kecamatan Long Pahangai, kami pun mulai melakukan perjalan kembali dengan kapal Speed Boat di pagi hari. Karena masyarakat akan membeli BBM Pertalite hanya di waktu pagi hari aja.

Tidak berselang lama, kami pun tiba di SPBU Kompak dan benar saat kami tiba di dermaga sejumlah perahu kecil sudah terlihat ramai di dermaga SPBU Kompak di Kecamatan Long Pahangai. saya  pun turun dari kapal dan melihat secara langsung penjualan BBM Jenis pertalite yang dilakukan oleh petugas SPBU. Para konsumen BBM Jenis pertalite rata – rata mereka adalah masyarakat yang akan melakukan aktifitasnya pergi keladang. Dengan menggunakan jerigen para konsumen ini membeli sesuai dengan kebutuhanya yang bisa di gunakan dua hingga tiga hari kedepan.

Seorang pembeli BBM jenis pertalite yang saya temui, Krikip Sawung mengatakan, dengan hadirnya SPBU Kompak ini sangat membantu masyarakat, terlebih harga BBM yang di jual sama dengan daerah lainnya yakni Rp 10.000 perliternya. Dimana sebelum adanya SPBU Kompak ini, harga BBM tidaklah merata, harga BBM akan mahal jika terjadi musim kemarau, dimana harga perliternya bisa mencapai Rp25.000, namun sejak adanya SPBU Kompak sejak tahun 2017, harga BBM sudah rata sama dengan daerah lainnya. Harga BBM   tidak lagi mengenal musim kemarau atau musin hujan, harga BBM jenis pertalite tetap pada Rp10.000 perliternya.

“ Saya biasa membeli BBM setiap tiga hari sekali,  untuk mengisi bahan bakar perahu mesin ces untuk berangkat ke ladang setiap harinya, ladang saya cukup jauh sehingga membutuhkan banyak BBM, sebelum adanya SPBU Kompak harga BBM di saat musin kemarau bisa mencapi Rp 25.000 per liternya dan susah untuk mendapatkannya ,” ungkap Sawung.

SPBU Kompak yang ada di Kecamatan Long Pahangai ini memang berbeda dengan SPBU yang saya jumpai di Kota, dimana SPBU yang biasa saya temui menggunakan Nozle untuk menakar jumlah liter dengan sistem digital, namun SPBU kompak yang ada di Kecamatan Long Pahangai masih manual dengan menggunakan canting liter dalam setiap pembelian. Masayarakat yang akan membeli BBM ini harus berjalan meuju lokasi penjualan setelah turun dari dermaga dengan menaiki sejumlah anak tangga barulah tiba di penjualan BBM pertalite.

Selain Krikip Sawung, saya juga juga melakukan wawancara dengan konsumen BBM jenis  pertalite yang baru saja tiba di SPBU Kompak dengan menggunakan  topi rotan khas dayak serta baju untuk keladang dan senjata khas parang mandau yang terselip  di pinggangnya dan ditemani sang istri tercinta,  Hajang Ambai mengatakan, hadirnya SPBU Kompak dengan satu harga sangat dinanti oleh masyarakat, dan sejauh ini BBM  terus tersedia di SPBU, tidak pernah kehabisan, sehingga masyarakat  bisa terus melakukan aktifitas kerjanya, baik ke ladang, menambang emas dan juga para pencari kayu di dalam hutan, semua terbantu dengan adanya BBM satu harga di Kecamatan Long pahangai ini.

“ Sangat membantu sekali dengan hadirnya  SPBU Kompak terlebih harga yang setara dengan daerah lainya, selain itu BBM terus ada setiap harinya, tidak pernah kehabisan, harapannya SPBU ini bisa selalu ada untuk masyarakat yang berada di pedalaman Kalimantan Timur,” beber Hajang Ambai.

Selain para peladang yang membeli BBM jenis pertalite, sejumlah Speed Boat juga membeli BBMdi SPBU Kompak, namun cara yang di lakukan berbeda. Dimana petugas mengulurkan selang panjang dari SPBU hingga meunju Speed Boat yang ada di dermaga, selanjutnya pengisian mulai di lakukan dengan menuangkan BBM yang sudah ada di dalam jerigen dengan kapasitas 20 liter dan mengalir melalui selang putih hingga masuk ke dalam tangki BBM Speed Boat. Biasanya sekali pembelian BBM oleh Speed Boat sebanyak 200 Liter yang akan di gunakan untuk mengarungi sungai dari hulu hingga ke hilir Mahakam.

SPBU Kompak yang ada Kecamatan Long Pahangai ini memiliki karyawan sebanyak lima orang, dan SPBU di buka sejak pukul 07.00 hingga pukul 15.00 Wita setiap harinya. selain itu SPBU Kompak juga sangat menjaga sefty atau keamanan di kawsan SPBU serta para pekerja juga menggunakan seragam yang sama dengan SPBU yang biasa kita temukan di perkotaan.

Usai melihat pedistribusian BBM Pertalite dari SPBU hingga ke Masyakarat, sayapun kembali menuju penginapan untuk beristirahat sembari melihat sekitar kampung dimana kami menginap. Pada esok harinya pagi yang indah kami disuguhkan dengan hamparan embun pagi yang tebal menutupi di kawasan sungai dan hutan yang ada di kawasan Mahakam Ulu, udara dingin membuat suasana di sekitar sungai semakin indah, suara mesin kapal kecil memecah keheningan pagi itu, sinar mentari mulai menampakan dirinya dan membelah embun yang menutup kawasan hutan.

Anak sekolah mulai melakukan aktifitasnya, ada yang berajalan kaki, ada juga mengunakan perahu kecil untuk menuju sekolah, serta masyakat yang mulai melakukan kegiatan rutin nya, ada yang menjala ikan disungai serta berangkat ke ladang yang tentunya menggunakan perahu kecil.

Dua hari penantian akhirnya datang juga, informasi yang kami terima, kapal long boat dengan muatan drum berisi BBM jenis pertalite akan tiba sekitar pukul 10.00 Wita dan langsung menuju SPBU Kompak, untuk mendistribusikan BBM yang di bawanya dari kapal LCT. Kami pun bergegas untuk menuju SPBU Kompak yang berada di kecamatan Long Pahangai untuk melihat secara langsung bagaimana pendistribusian BBM yang diilakukan.

Terlihat para petugas SPBU dan anak buah kapal long boat, mulai bergegas untuk melakukan bongkar muatan BBM Jenis Pertelite yang berada di dalam drum. Petugas SBPU menyiapkan selang bening panjang dan satu buah alat pompa agar BBM bisa mengalir ke drum penampungan di SPBU Kompak.

Saat pengisian drum di penampungan dari kapal long boat, petugas SPBU berjaga dan mengawasi drum penampungan serta  melakukan pengukuran jumlah liter yang di distibusikan setiap satu drum. Diketahui dalam satu drum terdapat sebanyak 200 Liter BBM jenis pertelite. Sebanyak 30 drum yang di bawa dalam satu kapal long boat pemidahan BBM pertalite memakan waktu sekitar satu jam lebih, lantaran kondisi kontur tanah yang berbukit.

Saat sedang bersantai di buritan kapal, kapten kapal long boat Yosep Hupad Lung kembali menceritakan perjalan yang di lakukan hingga bisa mencapai SPBU Kompak. Dalam perjalan, dirinya berserta anak buah kapal lainnya, mengangsur drum-drum yang berisi BBM sekitar lebih dari dua belas kali, hal ini di sebabkan surutnya air sungai sangat cepat sekali, dirinya tidak berani mengambil resiko, untuk menerobos air surut dengan muatan yang cukup berat, lantaran khawatir kapal bocor terhantam bebatuan di dasar sungai.

“ Air sungai sangat cepat sekali surut, saya tidak berani ambil resiko, bisa berakibat fatal, jika kapal pecah maka BBM yang kami bawa  bisa ikut karam di dasar sungai, sehingga pendistirbusian BBM terhambat,” ucapnya, sembari menikmati kapur sirih.

Waktu terus berjalan, pemindahan BBM dari satu long boat akhirnya selesai, di lanjutkan dengan long boat kedua, dan begitu seterusnya hingga long boat ketiga. Perasaan lega terpancar dari raut wajah Yosep, lantaran tugasnya menghantarkan BBM jenis pertalite telah selesai dan tidak ada kendala yang berarti selama di perjalanan, meskipun harus berjibaku menurunkan dan menaikkan drum akibat surutnya air sungai.

Sementara itu pengusaha SPBU Kompak yang berada di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Muhamamd Erwin menuturkan, Kami sebagai pengusaha membantu PT Pertamina untuk menyalurkan BBM 1 harga di daerah 3T di Kecamatn Long Apari dan Long Pahangai. Dua SPBU dengan BBM 1 harga ber operasi sejak tahun 2017 hingga saat ini.

“ Alhamdulillah saya sebagai pengusaha merasa sangat bersyukur bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan BBM 1 harga, dimana sebelumnya harga BBM di Mahakam Ulu ini sangat mahal sehingga menyulitkan masyarakat, selama ini mereka sangat kesusahan untuk mendapatkan BBM,” tuturnya.

Sejauh ini untuk stok BBM kami selalu menjaganya, hal ini untuk megantisipasi, jika terjadi musim kemarau, dipastikan pasokan BBM akan terlambat jika kondisi kemarau dan air sungai yang surut. Sehingga kapal LCT yang membawa BBM tidak bisa masuk hingga ke penampungan, sehingga harus diangsur menggunakan kapal long boat agar BBM bisa tiba di penampungan, untuk menjaga stok BBM di Makaham Ulu khususnya di Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari.

Untuk menjaga agar ketersedian BBM jenis pertalite selalu tersedia, pihak PT Bukit Indah Berkah melakukan pengantaran BBM hingga ke Mahakam ulu sebanyak dua kali dalam kurun waktu satu bulan.

“ Ini untuk menjaga agar ketersediaan BBM jenis Pertalite selalu ada di SPBU, kami juga menjaga komitmen kami kepada masyarakat dimana BBM pertalite selalu tersedia,” tegas, Erwin.

Dengan adanya program pemerintah terkait BBM 1 harga ini kami sebagai pengusaha benar-benar merasakan kebahagian masyarakat di Mahakam Ulu ini, terlebih BBM yang ada selalu tersedia, sehingga bisa terwujud keadilan sosial dan pemerataan energi.

Area Manager Comm, Relations & CSR Kalimantan – PT Pertamina Patra Niaga Arya Yusa Dwicandra saat di konfirmasi oleh media Metrokaltim.com menjelaskan, PT Pertamina Patra Niaga, saat ini telah memiliki SPBU lebih dari 100 SPBU yang ada di daerah 3T di wilayah Kalimantan, dimana salah satunya berada di Provinsi Kalimanta Timur di Kabupaten Mahakam Ulu. Dalam hal ini komitmen kami ,PT Pertamina Patra Niaga tentunya mengikuti apa yang telah di  programkan oleh pemerintah. Ditahun 2017 Kabupaten Mahakam Ulu di canangkan BBM 1 harga tersebut, bahwa   PT Pertamina sebagai kepanjangan tangan dari Pemerintah ingin memastikan energi tersalurkan hingga pelosok Negeri yang salah satunya adalah di wilayah 3T.

Dalam pendistribusian di Wilayah 3T tersebut PT Pertamia Patra Niaga memiliki kuota cukup banyak sekitar 2.600 kilo liter Untuk BBM jenis Solar dan 11.000 kilo liter untuk BBM jenis Pertalite atau JPKP.

“ Kita Pastikan penyaluran ke wilayah-wilayah  terluar,tertinggal dan terdepan tersalurkan dengan baik meskipun tantangan cukup banyak seperti, pasang surut air sungai dan itu menjadi Kendala utama namun tidak menyurutkan teman – teman yang ada dilapangan tetap berjuang sehingga  BBM tersebut sampai kepada masyarakat,” Pungkas Arya. 

Sudah 7 tahun kehadiran SPBU Kompak di Kecamatan Long Apari dan Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, SPBU Kompak menjadi energi baru dalam   kehidupan warga masyarakat yang berada di Wilayah 3T, Terluar, Tertinggal, Terdepan. Dengan BBM 1 harga kehidupan dan aktifitasnya masyarakat di harapkan dapat terus berjalan.  

PT Pertamina Persero, melalui PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan harus terus berjuang untuk menyalurkan energi di pelosok negeri, kemungkinan besar masih banyak pelosok negeri di kalimatan yang belum menikmati BBM 1 harga dan ini menjadi pekerjaan besar bagi PT Pertamina kedepan bagaimana program pemerintah dengan  BBM 1 harga dapat  dinikmati hingga pelosok negeri tanpa terlewatkan.

Usai melihat secara langsung proses pengiriman BBM jenis pertalite di kawasan ujung Kalimanatn Timur yakni Kabupaten Mahakam Ulu, serta menyempatkan diri berinteraksi dengan warga sekitar dengan hadirnya BBM 1 harga, pagi itu kami bergegas melanjutkan perjalan pulang menuju kota Balikpapan, dengan melalui jalur sungai kembali, tepat pada tanggal 27 juli 2024 sekitar pukul 23,00 wita kami tiba di Kota Balikpapan, ini merupakan sejarah perjalan saya pribadi sebagai pewarta.

Penulis: Ries

Editor: Alfa

1348

Leave a Reply

Your email address will not be published.