Pintu Masuk Graha Indah Semerawut, Kurang Kesadaran Masyarakat
Balikpapan, Metrokaltim.com – Salah satu kawasan di kota Balikpapan sangat memprihatinkan sekali bahkan terlihat semerawut, seperti di kawasan pintu gerbang utama Perumahan Graha Indah, Balikpapan Utara (Balut).
Dikatakan semerawut, karena persis di depan pintu masuk Graha terlihat banyak pedagang kaki lima (PKL) hingga kendaraan truk besar yang memenuhi badan jalan.
Tak heran jika jalan menyebabkan macet, karena mereka menggunakan fasilitas umum untuk berjualan maupun parkir. Ditambah toko yang ada disana juga menggunakan fasum untuk menaruh bekas kotak packing sayur dan sampah diatas drainase.
Tentu ini di nilai seperti pembiaran dan diabaikan, karena lokasi ini selalu dilalui pegawai pemerintahan menuju kantor Kelurahan Graha Indah.
Menyikapi hal tersebut, warga Perumahan Graha Indah dan juga Anggota DPRD kota Balikpapan Syarifuddin Oddang merasa geram melihat situasi pintu gerbang utama yang dilewati tiap hari seperti itu, kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Ketidakpedulian ini dapat menyebabkan banjir, kerusakan jalan, kerusakan fasilitas umum dan sosial yang disebabkan oleh PKL hingga kendaraan besar milik perusahaan yang parkir sembarangan.
“Banyaknya PKL mirip-mirip pasar induk, terlihat sampah menumpuk diatas drainase yang timbulkan genangan air, parit buntu, jika hujan banjir, dan timbul penyakit demam berdarah akan menyalahkan siapa,” ujar Oddang saat dihubungi awak media, Selasa (31/5/2022).
Oddang menyebut pintu gerbang utama perumahan graha indah sudah beralih fungsi, PKL berjualan ditrotoar dan pedangang toko menambah lapak diatas drainase terkesan pembiaran, dan tidak pernah ada penertiban.
“Sangat memprihatinkan, tidak menujukkan pintu gerbang utama padahal disitu jalan menuju kantor Kelurahan. Atau mending dijadikan pasar saja biar tambah kumuh,” akunya.
Oddang menyebut telah berulang kali melapor ke pihak kelurahan agar dilakukan penertiban PKL dikawasan ini. Namun tidak ada tindaklanjut dari pihak kelurahan untuk menata kawasan tersebut.
“Tidak apa-apa berjualan tetapi harus jaga lingkungan, tidak seperti ini sampah dibiarkan, penjual ikan membuang air dibadan jalan, kotak packing sayur numpuk diatas drainase,” kesalnya.
Ia berharap kelurahan maupun OPD terkait dapat segera bertindak menertibkan pasar dadakan ini, jangan sampai imbas kumuhnya lingkungan di kawasan ini berimbas ke kawasan lain. (Mys/ Ries).
344