Tepat Hari Kemerdekaan RI ke-77, Empat Warga Binaan Lapas Kelas IIA Balikpapan Bebas

Balikpapan, Metrokaltim.com – Dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 Tahun 2022. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Balikpapan melaksanakan penyerahan remisi umum bagi narapidana Balikpapan.

Kepala Lapas Kelas IIA Pujiono Slamet menjelaskan, saat ini Lapas Balikpapan membina 1.211 orang. Dan untuk jumlah warga binaan Lapas Balikpapan yang mendapat remisi umum sebanyak 1.175 orang, dari total itu, terdapat 4 orang yang bebas langsung.

“Untuk Rutan Kelas IIB Balikpapan sendiri yang mendapat remisi sebanyak 633 orang,” kata Pujiono saat membacakan laporan, Rabu (17/8/2022).

Syarat untuk mendapat remisi umum melakukan perbuatan baik, mengikuti pembinaan dengan rajin, sehingga tepat di hari kemerdekaan ini pemerintah memberikan remisi pemotongan hukuman mulai dari 6 bulan sampai 1 bulan.

Dan masih ada warga binaan yang masih belum dapat remisi, karena secara hukum atau secara aturan mereka tidak berhak atau haknya dicabut atau memang sedang menjalani pidana denda.

“Jadi untuk yang pidana denda tidak diberikan remisi. Dan untuk binaan yang bebas, secara simbolis wali kota Balikpapan menyerahkan langsung surat bebas dan tali asih kepada 4 orang yang bebas,” jelasnya.

Dirinya juga melaporkan, bahwa kapasitas di Lapas Balikpapan hanya cukup untuk menampung 567 orang, yang saat ini berjumlah 1.211 orang. Artinya Lapas dan Rutan Balikpapan mengalami over kapasitas melebihi 200 persen.

“Maka kami memohon dukungan dari Forkopimda Balikpapan, khususnya wali kota untuk ditingkatkan menjadi Lapas Kelas IA. Dan ini dalam rangka menangani operkrodit yang ada di Kaltim,” ungkapnya.

Wali kota Balikpapan Rahmad Mas’ud memaparkan, tepat hari kemerdekaan ini pemerintah memberikan remisi kepada 1.175 binaan dari Lapas diantaranya 4 orang bebas langsung dan 633 binaan dari Rutan.

Dirinya berpesan kepada warga binaan, dengan remisi ini terutama yang bebas langsung bisa kembali ke masyarakat dan bermanfaat untuk masyarakat.

“Jadikan ini sebagai pelajaran selama dibina di Lapas, dan menjadikan intropeksi diri bahwa manusia tidak ada yang sempurna,” jelas Rahmad. (Mys/ Ries).

91

Leave a Reply

Your email address will not be published.