Tindaklanjuti Usulan Reses, Lamaludin Kembali Datangi Desa Pepara, Lihat Langsung Alat Tanam Padi yang Dibutuhkan Petani

Tana Paser, Metrokaltim.com – Menindaklanjuti permintaan warga, saat melaksanakan reses di Desa Pepara, Kecamatan Tanah Grogot pada Jumat (22/1). Hari ini, Rabu (3/2) anggota Komisi II DPRD Paser, H Lamaludin kembali mendatangi Desa Pepara.

Kedatangannya kali ini, untuk melihat jenis bantuan yang diinginkan warga. Mengingat saat serap aspirasi, kelompok tani Desa Pepara mengusulkan adanya bantuan berupa alat menanam padi.

Sebelum merealisasikan keinginan dari warga, saat itu, ia meminta pertemuan kembali. Dimana mengundang pihak dari Dinas Pertanian. Untuk duduk bersama bersama kelompok tani.

“Kami hari ini melihat, mesin seperti apa yang diinginkan petani untuk membantu menanam padi. Jadi sekalian, demo alat tersebut,” kata Lamaludin.

Pertemuan kembali dengan kelompok tani, instansi terkait harus dilakukan. Karena dikhawatirkan, jika tak yang dibantukan nantinya tak sesuai keinginan, sehingga bakal sia-sia.

Lamaludin (tengah) abadikan pertemuan dengan kelompok tani dan instansi terkait.

“Menindaklanjuti hasil reses, sudah seyogyanya (sepantasnya, Red) para petani ini mendapatkan bantuan sesuai yang diinginkan. Jangan sembarangan alatnya, nanti malah mubazir,” sambung politisi Partai Demokrat ini.

Terkait dengan demo alat tanam yang dipraktikan petani. Diakuinya, jika alat tanam padi itu sangat membantu kinerja petani, dan cocok dengan kultur persawahan di Desa Pepara.

“Saya lihat alatnya cukup baik, sangat membantu. Tidak memakan yang lama untuk menanam. Ya, dua hektar, hanya memerlukan waktu delapan sampai sembilan jam saja,” bebernya.

Pihaknya pun mengupayakan untuk dapat merealisasikan pada APBD Perubahan. Ia pun meminta dukungan dan doa dari warga, sehingga ini bisa terwujud.

Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Tani Tunas Baru Desa Pepara, Hermansyah menerangkan, petani kerap kewalahan jika menanam benih tanpa alat. Belum lagi, ia kerap menyewa buruh tani untuk menanam.

“Petani ini sangat antusias. Hanya saja tenaga kerja yang ada kewelahan. Sedangkan, kami mengambil (buruh) di luar Kecamatan Tanah Grogot. Sangat luar biasa ongkosnya. Mudah-mudahan dengan adanya alat bantu tanam ini, bisa mengurangi biaya pengeluaran kami,” tandas Hermansyah.

(adv/sya/riyan)

156

Leave a Reply

Your email address will not be published.