Bapas Rutin Lakukan Sosialisasi dan Test Urine Pegawainya
Balikpapan, Metrokaltim.com – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Balikpapan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNNK) kota Balikpapan, menggelar sosialisasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) dan test urine untuk pegawai Bapas di aula Bapas, Senin (29/3) pagi.
Dalam sosialisasi Kepala BNNK kota Balikpapan Muhammad Daud mengatakan, bahwa Bapas yang pertama kali di tahun 2021 yang mengajukan permohonan untuk sosialisasi dan tes urine yang terhadap pegawainya.
“Ini sebagai wujud komitmen Bapas sebagai pengawas, pembimbing terhadap klien-kliennya yang diawasi,” ucap Muhammad Daud usai penyuluhan di Bapas.
Tentu ini merupakan contoh dan komitmen, sekaligus memotivasi pegawai yang lain dan kliennya. Bahkan pihaknya selalu melakukan sosialisasi, patroli dan operasi gabungan. Karena sebagaimana diketahui bahwa daerah Balikpapan Barat paling tinggi.
“Angka berdasarkan alamat pelaku, mayoritas berada di Balikpapan Barat, sehingga angka prevalensi untuk kota Balikpapan sendiri memang adanya disana,” jelasnya.
Sementara dalam Inpres nomor 2 tahun 2020 semua instansi pemerintah melakukan sosialisasi dan test urine termasuk BNNK juga ikut melaksanakan hal tersebut.
Kepala Bapas Kelas II Balikpapan Budi Purwadi menambahkan, sosialisasi dan test urine ini rutin dilakukan Bapas setiap tahunnya, yang mana ia bekerjasama dengan BNNK kota Balikpapan. Dalam mengimplementasikan Inpres nomor 2 tahun 2020, pihaknya berkomitmen bahwa selaku PK pemilik masyarakatan ini harus benar-benar bersih dari narkoba, apalagi ia selaku pembimbing, pengawasan dan pendamping harus memberikan contoh yang baik.
“Jadi bagaimana kami mau melaksanakan tugas, jika diri sendiri belum bersih,” akunya.
Sedangkan untuk jumlah pegawai yang mengikuti sosialisasi dan test urine ada 39 orang. Dirinya juga selalu menyampaikan kepada pegawai untuk menghindari penggunaan narkotika.
“Dan alhamdulillah selama 3 tahun ini, hasil test urine pegawai Bapas tidak pernah diketemukan, karena kami selalu memberikan arahan dan sosialisasi. Mengingat dampak dan sanksinya apabila terindikasi menggunakan narkotika yakni dipecat,” tutup Budi.
(Mys/riyan)
212