Disebut Gerombolan, Keluarga Besar TNI Balikpapan Menolak dan Menentang Pendapat

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Bertepatan pada 12 September 2022, Kodim 0905/Balikpapan menghadiri acara HUT Persatuan Purnawirawan Warakawuri TNI-Polri (Pepabri) ke 63 dan HUT Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) ke 44. Tentu hal ini menandakan bahwa semua TNI maupun keluarga besar TNI di Balikpapan selalu solid.

“Hari ini juga bertepatan dengan HUT TNI Angkatan Laut ke 77, yang mana semua turut hadir baik TNI dan Polri, begitu juga dengan organisasi keluarga besar TNI di Balikpapan yang selalu solid,” ucap Dandim 0905/Bpp Kolonel Inf Faisal Rizal.

Terkait berita viral saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI, yang menyinggung masalah hubungan antara Panglima TNI dan Kasad. Sebagai keluarga besar TNI sangat tidak sependapat dan merasa terhina dengan pertanyaan yang seharusnya tidak disampaikan dalam rapat yang disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

“Karena seharusnya rapat itu menanyakan tentang bagaimana TNI menyiapkan kekuatan dan kesejahteraan prajurit. Serta apa yang harus didukung dalam segi anggaran pemerintah untuk menyiapkan TNI yang kuat,” tegasnya.

Namun rapat itu justru disalahgunakan untuk kepentingan tertentu dalam memecah belah solidaritas TNI. Apalagi ditunggangi hal-hal tidak baik, tetapi hal ini tidak berpengaruh pada angkatan darat dan seluruh angkatan di Balikpapan.

“Kita semua solid, kita semua bersatu, satu komando tegak lurus tidak ada persoalan tentang pertanyaan dari Komisi I yang menyudutkan kita sebagai organisasi gerombolan, kami tegaskan kami menolak dan menentang itu,” mengingatkan.

Ketua DPC Pepabri Azwardy memaparkan, untuk berita yang viral di media sosial, selaku keluarga besar TNI merasa tidak menerima apa yang diucapkan para petinggi yang duduk di senayan itu.

“Mudah-mudahan tidak terulang lagi, karena ini merupakan ada celah untuk membuat keretakan diantara kita, kami disini tetap menjaga rasa kebersamaa,” imbuhnya.

Menegaskan isu itu, KB FKPPI 1801 Balikpapan Kiky Asikin sangat menyayangkan pendapat seorang intelektual dianggap sebagai mulut comberan, karena telah memojokkan keluarga TNI.

“Untung di Jakarta, kalau di Balikpapan saya orang pertama yang menghabisi dia,” akui Kiky Asikin.

Ia pun curiga dengan ucapan Simbolon, karena disana banyak orang-orang komunis (PKI). Lantara bahasa yang dikeluarkan itu sudah seperti bahasa PKI yakni gerombolan. Karena sejak tahun 1985, ia tidak pernah mendengar bahasa kalau TNI gerombolan. Apakah mungkin dia memiliki darah komunis ?. Ingat tanpa TNI hancur negara ini, karena TNI adalah tiang negara.

“Jadi tolong sampaikan lagi pada Effendy Simbolon (anggota DPR RI) jaga mulut kamu, mulut comberan namanya itu, saya siap di aduh argumentasi sama Simbolon,” kesalnya. (Mys/Ries)

129

Leave a Reply

Your email address will not be published.