Ini Salah Satu Pendorong Deflasi Bulan Agustus 2019
Balikpapan, Metrokaltim.com – Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar -0,52% (mtm) pada bulan Agustus 2019, ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya dengan deflasi sebesar -0,08% (mtm) maupun rata-rata inflasi bulan Agustus selama 3 tahun terakhir yang sebesar -0,27% (mtm).
Secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan mencatatkan angka sebesar 1,35% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan inflasi Provinsi Kalimantan Timur sebesar 1,74% (yoy) dan nasional 3,49% (yoy).
Inflasi tahunan Kota Balikpapan tercatat terendah kedua di Pulau Kalimantan setelah Tanjung (1,31%-yoy). Sementara, secara kumulatif, inflasi Agustus 2019 mencapai 1,78% (ytd).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, deflasi bulan Agustus 2019 didorong oleh koreksi harga pada kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil deflasi sebesar -0,41%.
“Salah satunya yang disumbang oleh masih berlanjutnya penurunan tarif angkutan udara pada low season,” terang Kepala Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto.
Pada saat yang sama, kelompok Bahan Makanan juga memberikan andil deflasi sebesar -0,19% (mtm), didorong oleh penurunan harga komoditas sayuran seperti kangkung, sawi hijau, tomat sayur dan bayam seiring dengan kecukupan pasokan di tengah kondisi cuaca yang mendukung.
“Laju deflasi bulan Agustus 2019 tertahan oleh kelompok makanan jadi, minuman dan rokok yang memberikan andil inflasi sebesar 0,04% didorong oleh kenaikan harga air kemasan,” paparnya
Selain itu, kenaikan harga emas perhiasan turut menyumbang inflasi dari kelompok sandang sebesar 0,02%. “Kedepan, terdapat beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberi tekanan inflasi, diantaranya tahun ajaran baru Perguruan Tinggi, musim kemarau di daerah pemasok, berlanjutnya kenaikan harga emas,” kata Bimo.
Sebagai upaya pengendalian inflasi daerah dan memitigasi tekanan risiko inflasi, Tim Pengendalian Inflasi daerah (TPID) Kota Balikpapan telah melakukan beberapa upaya pengendalian harga pada bulan Agustus 2019.
“Upaya yang kami lakukan yaitu melakukan Training of Trainer kepada PKK Kota Balikpapan dalam program Gerakan Wanita Matilda (Mandiri, Terampil, Berdaya, Red), melakukan pemantauan komoditas secara berkala melalui sistem Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), gerakan stabilisasi harga melalui program Rumah Pangan Kita (RPK, Red) Bulog,” pungkasnya.
Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 3,5%±1 pada 2019.
(riyan)
155