Kebanjiran Warga RT 5 Batu Ampar Terjadi Akibat Pengupasan Lahan
BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Warga RT 5 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara (Balut) mengeluhkan masalah banjir, akibat pengupasan lahan yang dilakukan pihak pengembang. Yang mana pengembang hanya memiliki izin prinsip bukan izin pengupasan lahan.
Menyikapi hal itu, Ketua LPM Batu Ampar Fauzi Adi Firmansyah menjelaskan, pengupasan lahan ini sudah dilakukan oleh pengembang pertama pada November 2021 lalu, dan diserahkan ke pengembang kedua karena yang pertama mengaku tidak sanggup melanjutkan pekerjaan.
Walaupun mengaku tidak sanggup, pengembang pertama justru berani membuka lahan di wilayah sekitar hanya dengan izin RT 4 saja. Sedangkan disana mencangkup beberapa RT.
“Akibat hal itu warga RT 5 yang berada di perbatasan justru terkena imbasnya,” kata Fauzi Adi saat meninjau lokasi pengupasan lahan, Sabtu (3/9/2022).
Bahkan pihak kelurahan juga sudah beberapa kali melakukan mediasi dengan pengembang, LPM dan RT sekitar, yang mana pengembang kedua berjanji akan membuatkan siring pada tanah yang bergerak.
“Langkah mencegahnya itu dengan melakukan mediasi sebanyak 4 kali,” jelas Adi panggilan akrabnya.
Adapun keputusan yang diambil dalam mediasi, yang mana Dinas Perhubungan akan mengkaji bentuk stuktur siring yang ideal dan Satpol PP akan melakukan penutupan sementara aktifitas pada Senin (5/9) besok.
“Jadi tidak ada aktifitas selain memperbaiki siring yang rusak, agar warga tidak lagi terkena dampaknya,” imbuhnya.
Ia juga mendapatkan saran dari Satpol PP untuk membuat berita acara yang dilaporkan ke Polres setempat, agar pihak reskrim bisa menghubungi pengembang untuk lebih memperhatikan pengerjaannya sesuai dengan prosedur yang ada, terutama masalah ijin yang dia miliki harus lengkap.
“Jadi lahan ini tidak memiliki izin pengupasan lahan, hanya memiliki izin prinsip dan izin dari RT 4 Batu Ampar saja,” paparnya.
Dirinya juga sudah berkoordinasi dengan dinas perizinan, agar izin turunan ini untuk tidak dikeluarkan lebih dulu, sampai faktor dilapangan selesai tanpa ada permasalahan lagi.
Lebih jauh Ketua RT 5 Batu Ampar Iskanti menjelaskan, dengan adanya pengupasan lahan yang terjadi di perbatasan RT 5 dan 4 Batu Ampar, sangat berdampak pada warga hingga menyebabkan banjir. Hal ini disebabkan karena parit alam milik warga tertutup, maka itu air meluap.
“Sampai sekarang sudah ada 11 warga yang terdampak banjir, jika dibiarkan dampak akan semakin meluas,” tegasnya.
Ia menegaskan, bahwa sebelum adanya pengupasan lahan warga tidak pernah kebanjiran, tetapi setelah ada pengupasan justru malah kabanjiran. (Mys/Ries).
163