Muhadjir Sebut Ketersediaan Oksigen di Kaltimtara Masih Kurang 15 Ton Perhari
Balikpapan, Metrokaltim.com – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah di Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara), salah satunya di Balikpapan, hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan oksigen dan obat yang ada di kota Balikpapan, Senin (26/7) siang.
Muhadjir Effendy menyampaikan, ketersediaan oksigen di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) secara agregat masih mengalami kekurangan, kira-kira sekitar 15 ton per hari. Disamping itu juga membutuhkan tabung oksigen ukuran 6 M3 terutama untuk mensuplai rumah sakit yang belum ada tank oksigen liquid-nya.
Sementara untuk perusahaan sekitar Kaltim yang memiliki tank botol oksigen, sebaiknya bisa dipinjamkan dulu kepada produsen dan stasiun oksigen, agar bisa dimanfaatkan oleh rumah sakit maupun warga.
“Saya juga minta, kalau perusahaan yang mau memberikan CSR oksigen untuk masyarakat atau rumah sakit, supaya tidak mengambil oksigen di produsen Kaltim. Tetapi diusahakan mengambil dari luar daerah,” ucap Muhadjir saat ditemui di Gudang obat kota Balikpapan, Senin sore.
Lanjutnya, ketika tetap mengambil di Kaltim, jelas itu tidak ada penambahan kapasitas, yang ada bisa merugikan masyarakat yang lebih membutuhkan, lantaran terhalang oleh perusahaan yang ingin memberikan CSR tersebut.
Bahkan dari pihak Pupuk Kaltim sudah melaporkan bahwa akan menambah lagi botol oksigen dan memohon perusahaan lain yang berada di bawah BUMN, supaya bisa meminjamkan botol oksigennya.
“Saya juga sangat mengapresiasi laporan dari Pupuk Kaltim, bahwa akan mendatangkan oksigen generator yang bisa memproduksi oksigen dengan kapasitas yang cukup bagus,” ujarnya.
Dia mengira, ketika masyarakat atau pihak swasta ikut bersama-sama membantu, tentu kebutuhan yang mendesak ini akan bisa diatasi untuk wilayah Kaltim dan Kaltara. Dirinya juga berpesan kepada masyarakat ketika masih menyimpan oksigen untuk cadangan, sebaiknya bisa dipinjamkan dulu ke tetangganya yang lebih membutuhkan.
Sementara untuk vaksinasi diwilayah Kaltim masih sangat rendah, untuk tahap pertama baru 22 persen dan tahap kedua baru 10 persen. Sedangkan di dalam gudang ada cadangan vaksin yang akan dilakukan oleh TNI-Polri dan PUPR.
“Kami juga minta pada kepala dinas kesehatan, untuk cadangan vaksin dosis kedua bisa digunakan dulu untuk vaksin tahap pertama, seperti perintah Pak Presiden RI. Jadi tidak boleh ada vaksin yang disimpan di gudang, untuk vaksin kedua akan diatur lagi,” jelasnya.
Sedangkan untuk pemantauan obat, menurutnya masih sangat kurang, saat dicek ke gudang, untuk obat-obat antivirus yang tersisa hanya ada 80 tablet dan ada yang sisa 300 tablet, sehingga pihaknya akan koordinasikan ke pusat supaya ada kepastian tentang obat-obatan itu.
Karena dalam kebijakan isolasi mandiri (Isoman), ada beberapa gejala yang perlu dikenali baik gejala ringan ataupun tidak bergejala, maka akan ada obat antivirus yang disediakan di rumah sakit. Bahkan ada juga warga yang isoman memiliki gejala sedang maupun berat, sehingga butuh obat antivirus.
“Tadi dari kepala dinas juga menyampaikan, ada APBD yang dialokasikan untuk menyediakan obat antivirus yang disediakan di setiap Puskesmas, tentu itu anggarannya sangat terbatasnya,” ungkapnya.
(Mys/riyan)
124