Pertamina Selesaikan Proyek Pipa Strategis, Kilang Balikpapan Siap Optimalisasi
PPU, Metrokaltim.com – PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) menandai pencapaian besar dalam proyek strategis nasional dengan menyelesaikan pemasangan jalur pipa penyaluran minyak mentah berdiameter 20” dari Lawe-Lawe ke Kilang Balikpapan. Proyek ini, bagian dari Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan & Lawe-Lawe, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak menjadi 360 ribu barel per hari, naik dari kapasitas sebelumnya sebesar 260 ribu barel per hari.
Proses uji coba atau commissioning telah dimulai setelah fase konstruksi rampung, dengan fokus utama pada keselamatan dan efisiensi operasi. Direktur Utama PT KPB, Bambang Harimurti, menegaskan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama selama proses ini. “Keselamatan adalah hal yang tidak bisa dikompromikan. Kami memastikan semua berjalan sesuai standar untuk mencegah hal-hal yang membahayakan,” ujar Bambang dalam kunjungan bersama tim kesehatan, keselamatan kerja, serta lingkungan (HSSE) dan tim operasi PT KPI Unit Balikpapan.
Jalur pipa baru ini terdiri dari dua segmen: pipa darat sepanjang 14,4 km dari Terminal Lawe-Lawe ke Penajam, dan pipa lepas pantai sepanjang 4,5 km dari Penajam ke Kilang Balikpapan. Pada Jumat (09/08), PT KPB telah menandatangani sertifikat kesiapan operasi, menandai kesiapan penuh untuk memulai operasi penyaluran minyak.
Penyaluran perdana minyak mentah melalui jalur pipa baru ini berhasil dilakukan pada Minggu (11/08). Arafat Bayu Nugroho, General Manager PT KPI Unit Balikpapan sekaligus Direktur Operasi PT KPB, menyatakan bahwa keberhasilan ini menjadi fondasi penting untuk memastikan optimalisasi operasi Kilang Balikpapan dan memperkuat ketahanan energi nasional.
Selain pengembangan kilang, PT KPB juga melakukan pengembangan kapasitas penyimpanan dan penyaluran di Terminal Lawe-Lawe, yang mencakup pembangunan pipa darat dan lepas pantai sepanjang 39,1 km serta dua tangki raksasa dengan kapasitas total 2 juta barel. Proyek ini telah mencapai 85,67% dan diharapkan selesai dalam waktu dekat untuk mendukung efisiensi operasional kilang serta menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan.
173